Berita  

Polisi Ungkap Motif Balas Dendam di Balik Aksi Kakak Suntikkan Sabu ke Adik di Malang

Exposenews.id – Sebuah kisah horor nyaris menewaskan seorang remaja kembali membuka luka penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sungguh di luar nalar, seorang kakak kandung berinisial HLF (28) bersama istrinya, DAC (30), dengan keji menyuntikkan narkoba jenis sabu ke tubuh adik kandungnya sendiri, ECA (17), di dalam rumah mereka di Kelurahan Lawang. Yang lebih mencengangkan, aksi keji ini akhirnya terbongkar setelah Polres Malang melakukan penggerebekan pada Sabtu (11/10/2025), yang ternyata dipicu oleh laporan sang ayah. Sebagai informasi, sang ayah mendapat telepon diam-diam dari ECA yang sedang dalam kondisi terancam.

Modus Liburan yang Berujung Mencekam

Sementara itu, Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo PS, dengan tegas memaparkan kronologi kejadian. Ternyata, kasus penyekapan dan percobaan penyuntikan sabu yang mengerikan ini berawal dari modus yang sangat licik, yaitu ajakan liburan. “Peristiwa ini terjadi pada 10 Oktober 2025. Pada awalnya, tersangka HLF bersama istrinya DAC menjemput ECA di rumah orang tuanya di Kelurahan Ketindan dengan dalih mengajaknya liburan ke pantai,” ujar Danang, pada Senin (27/10/2025). Akan tetapi, alih-alih diajak ke pantai, korban justru mereka bawa ke rumah HLF dan DAC yang sudah mereka siapkan untuk rencana jahat mereka.

Sebelumnya, DAC telah membeli dua paket sabu dari pengedar berinisial MVF (27) yang berasal dari Desa Sentul, Kabupaten Pasuruan, dengan harga Rp 300.000. Bahkan, DAC dengan leluasa melengkapi aksinya dengan membeli dua alat suntik baru di apotek. Dengan kata lain, semua ini menunjukkan bahwa pasangan suami-istri ini telah merencanakan kejahatan mereka dengan sangat matang dan dingin.

Penyuntikan Paksa dan Pemberontakan Korban

Setibanya di rumah, DAC segera meracik sabu tersebut menjadi cairan dan memasukkannya dengan hati-hati ke dalam dua jarum suntik. Kemudian, HLF tanpa belas kasihan langsung menyuntikkan cairan mematikan itu ke tangan kanan adik kandungnya sendiri. Di saat yang bersamaan, DAC juga mencoba menyuntikkan jarumnya ke punggung kanan ECA. “Selanjutnya, istri tersangka meracik sabu untuk dimasukkan ke dalam dua alat suntikan. Lalu, tersangka menyuntikkannya ke tangan kanan korban, sementara istrinya menyuntikkan jarum ke punggung kanan korban. Namun, korban dengan gagah berani memberontak,” papar Danang dengan jelas.

Meskipun korban melawan dengan sekuat tenaga, pasangan suami-istri yang sudah kehilangan nurani ini tetap memaksakan kehendaknya. Mereka terus berusaha menyuntikkan sabu ke tangan dan siku bagian dalam ECA. Akibatnya, upaya jahat mereka justru gagal total dan malah menyebabkan darah korban masuk ke dalam alat suntik, membuat adik mereka semakin trauma.

Dari Suntikan ke Pemaksaan Hisap Sabu

Setelah gagal total dalam upaya penyuntikan, keesokan harinya yaitu Jumat (10/10/2025), DAC menunjukkan ketekunan dalam kejahatannya dengan kembali memesan sabu dari MVF senilai Rp 150.000. Hebatnya, MVF sendiri datang langsung ke rumah tersangka untuk membantu meracik sabu. Bahkan, dia dengan kreatif menyiapkan alat hisap (bong) hanya menggunakan sedotan dan botol kaca bekas. “Tak lama kemudian, ketiganya secara brutal memaksa korban untuk menghisap sabu melalui alat rakitan MVF. Akan tetapi, korban sekali lagi menolak dengan keras hingga mereka akhirnya putus asa. Alhasil, ketiganya justru menghisap sendiri sabu tersebut berulang kali,” ungkap Danang, menggambarkan betapa kacaunya situasi saat itu.

Pada malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB, sebuah titik terang akhirnya muncul. HLF tanpa disadari mengembalikan ponsel milik ECA yang sebelumnya dia sita. Dengan sigap, korban yang cerdas memanfaatkan kesempatan ini untuk diam-diam menghubungi ayahnya dan meminta pertolongan. Keesokan harinya, yaitu Sabtu (11/10/2025), sang ayah segera bergerak cepat dengan datang bersama petugas Polsek Lawang dan warga sekitar untuk melakukan penggerebekan yang menyelamatkan.

Penggerebekan Dramatis dan Motif Balas Dendam Kelam

Dalam proses penggerebekan yang penuh ketegangan itu, petugas tidak hanya mengamankan ketiga tersangka, tetapi juga berhasil menyita barang bukti yang sangat kuat. “Selain itu, polisi menemukan barang bukti berupa dua alat suntik yang masih berisi cairan sabu, satu pipet kaca, dan satu alat bong dari botol air mineral,” jelas Danang. Konon, aksi penggerebekan ini berlangsung sangat dramatis. Beberapa anggota kepolisian yang tidak berseragam bahkan nekat memanjat tembok rumah dari belakang untuk memastikan para pelaku tidak dapat melarikan diri.

Hasil pemeriksaan yang mendalam kemudian berhasil mengungkap motif di balik semua kekejian ini: balas dendam kepada orang tua. “Tersangka mengaku sakit hati karena merasa tidak pernah mendapat perlakuan baik dari orang tuanya. Oleh karena itu, mereka ingin membuat adiknya merasakan penderitaan yang sama,” kata Danang. Di sisi lain, DAC juga disebut-sebut menyimpan dendam pribadi yang mendalam terhadap mertuanya. “Motif pelaku menyekap dan mencekoki adik iparnya dengan narkoba karena DAC merasa sangat sakit hati dengan mertuanya akibat merasa selalu diperlakukan tidak adil. Sehingga, dia memilih untuk melakukan balas dendam dengan cara yang paling keji,” pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi yang memperparah perbuatan mereka, korban ECA juga sempat menerima ancaman mengerikan dari kakaknya sendiri. HLF mengancam akan menjual ECA kepada pria hidung belang jika dia tidak menuruti semua perintahnya. Sudah pasti, ancaman sadis ini membuat korban, yang masih belia, diliputi ketakutan luar biasa dan merasa tidak berdaya untuk melawan.

Saat ini, ketiga pelaku telah diamankan dengan aman di Polres Malang untuk menjalani pemeriksaan lebih intensif. Selanjutnya, polisi pun telah menjerat mereka dengan pasal berlapis yang sangat berat, yaitu Pasal 89 ayat (1) jo Pasal 76J UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 133 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Bahkan, ancaman hukuman maksimal yang menunggu mereka bisa mencapai 20 tahun penjara, sebuah pelajaran pahit untuk sebuah balas dendam yang salah alamat.

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com

Exit mobile version