Berita  

Longsor di Ambon! Akses Transportasi Terganggu

AMBON, Exposenews.id – Bencana tanah longsor tiba-tiba mengguncang kawasan Batu Koneng, Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku, pada Minggu (17/8/2025). Akibatnya, jalan Syaranamual, jalur vital penghubung tiga kecamatan tertimbun material longsor tebal! Transportasi darat pun langsung lumpuh, memaksa warga yang ingin ke Kecamatan Baguala dan Leihitu harus memutar jauh.

Lokasi Longsor Masih Berbahaya, Kendaraan Diputar Paksa!

Saat tim Exposenews.id mendatangi lokasi, pemandangan chaos langsung terlihat. Material longsor masih memblokir seluruh badan jalan, membuat polisi sigap memutar balik kendaraan yang nekat melintas. Sementara itu, petugas Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah I Maluku berjuang keras membersihkan reruntuhan dengan alat berat dan truk.

“Kami sedang berusaha maksimal, tapi medannya sulit,” ujar seorang petugas sambil memantau kerja ekskavator.

Longsor Beruntun, Warga: “Alhamdulillah Tak Ada Korban!”

Sahabudin Atamoar, tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan bahwa longsor sudah terjadi sejak Sabtu malam (16/8/2026) pukul 20.00 WIT. “Awalnya kecil, tapi menjelang dini hari, longsor besar menghantam!” jelasnya.

Menurutnya, hujan deras yang mengguyur Ambon menjadi pemicu utama. Namun, warga bersyukur tak ada korban jiwa atau kendaraan yang tertimpa. “Ini murni karena alam, tapi kami waspada,” tambahnya.

Alat Berat Tertimbun, BPJN Kerahkan Pasukan Tambahan!

Kepala Satuan Kerja Wilayah I BPJN Maluku, Abdul Hamid Payapo, mengaku upaya pembersihan sempat terhambat. “Alat berat pertama kami malah terjebak longsor susulan!” ujarnya frustasi.

Namun, tim tak menyerah. Dua loader tambahan, dua ekskavator, dan tiga dump truck segera dikerahkan. “Jika cuaca mendukung, hari ini juga jalan bisa dibuka!” tegasnya penuh harap.

Akses Transportasi Lumpuh, Warga Mengeluh!

Dampaknya? Ribuan warga terjebak kemacetan panjang. Beberapa pengendara mengaku harus memutar hingga 2 jam lebih jauh. “Ini sangat merepotkan, apalagi besok banyak aktivitas kerja,” keluh seorang pengendara motor.

Sementara itu, warga sekitar berharap pembersihan cepat selesai. “Kami butuh jalan ini untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Maria, seorang ibu rumah tangga.

Prediksi Cuaca Menentukan Nasib Pemulihan Jalan

Meski BPJN optimistis, faktor cuaca tetap jadi ancaman. “Jika hujan deras kembali, proses bisa molor,” ungkap seorang ahli geologi yang dimintai pendapat.

Namun, jika alam berbaik hati, jalan diperkirakan normal kembali dalam 24 jam. “Kami akan kerja tanpa henti,” janji Payapo.

Bencana ini menguji kesabaran warga, tapi juga membuktikan respons cepat pemerintah. “Kami apresiasi upaya BPJN, semoga cepat selesai,” harap Sahabudin.

Exit mobile version