banner 120x600

Israel Serang Penjara Evin dan Pusat Komando Garda Revolusi Iran: Konflik Memanas di Teheran

TEHERAN, Exposenews.id — Militer Israel mengklaim telah melancarkan serangan dahsyat terhadap sejumlah target strategis di jantung Ibu Kota Iran, Teheran. Fokus utama serangan ini adalah Penjara Evin yang terkenal kejam, sekaligus pusat komando pasukan keamanan Iran. Ledakan keras terdengar di wilayah utara Teheran pada Senin pagi (23/6/2025), seperti dilaporkan wartawan AFP yang berada di lokasi.

Tak lama setelah serangan, Bulan Sabit Merah Iran mengonfirmasi adanya serangan di dekat markas mereka. Situasi langsung mencekam, warga panik menyaksikan asap membubung di langit Teheran.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dengan tegas menyatakan melalui akun X (dulu Twitter), “Militer Israel melancarkan serangan skala besar terhadap rezim Iran dan aparat penindasnya di pusat kekuasaan mereka.” Gallant menegaskan, sasaran utama termasuk Penjara Evin—tempat pemerintah Iran sering memenjarakan tahanan politik dan aktivis pro-demokrasi—serta markas milisi Basij dan Garda Revolusi Iran.

Penjara Evin berdiri angkuh di distrik utara Teheran, dikelilingi sistem keamanan superketat yang dirancang untuk mencegah siapa pun melarikan diri. Selama bertahun-tahun, organisasi HAM internasional terus mengutuk lembaga ini karena kerap menyiksa dan memperlakukan tahanan secara tidak manusiawi. Mereka mendokumentasikan berbagai kasus penyiksaan fisik dan psikologis terhadap narapidana, termasuk aktivis politik, jurnalis, dan akademisi yang menentang pemerintah.

Lebih mengejutkan lagi, intelijen Barat memperkirakan sekitar 20 warga Eropa saat ini masih mendekam di sel-sel gelap Evin, seringkali tanpa proses pengadilan yang adil.

kunjungi MPOSAKTI

Kini, Israel menjadikan penjara ini sebagai target serangan, bukan tanpa alasan. Evin bukan sekadar bangunan biasa—ia adalah simbol represi rezim Iran.

Eskalasi Serangan Israel: Dari Nuklir Hingga Pusat Kekuasaan
Militer Israel dalam pernyataan terpisah menjelaskan, serangan kali ini sengaja menyasar markas Garda Revolusi Iran—kekuatan utama yang menjaga stabilitas pemerintahan Iran. Sejak 13 Juni 2025, Israel memang telah memulai kampanye militer besar-besaran terhadap Iran. Awalnya, mereka hanya menargetkan fasilitas nuklir dan peluncur rudal yang dianggap ancaman langsung oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Namun, belakangan, sasaran Israel meluas. Tak hanya instalasi militer, mereka juga menyerang stasiun televisi pemerintah dan pasukan keamanan dalam negeri. Langkah ini memicu spekulasi kuat bahwa Israel sedang berupaya melemahkan kekuasaan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

baca juga: Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia di ASEAN U23 Championship 2025, simak lengkapnya!

Iran Balas Dendam dengan Tiga Gelombang Serangan
Di hari yang sama, Iran tak tinggal diam. Mereka membalas dengan meluncurkan tiga gelombang serangan ke Israel dalam waktu kurang dari dua jam. Otoritas Israel langsung mengaktifkan sirene peringatan di wilayah utara begitu mendeteksi rudal mendekat.

“Beberapa saat lalu, sirene berbunyi di beberapa daerah Israel utara setelah terdeteksi rudal dari Iran,” jelas pernyataan resmi militer Israel. Namun, sepuluh menit kemudian, warga sudah diizinkan keluar dari tempat perlindungan.

Badan penyelamat Israel, Magen David Adom, melaporkan tidak ada korban jiwa dalam serangan gelombang pertama. Meski begitu, sejumlah warga mengalami cedera ringan akibat kepanikan saat berlindung. Media lokal juga menyebutkan beberapa rudal berhasil menghantam wilayah Ashdod di Israel selatan.

Apa Dampak Serangan Ini?
Serangan Israel kali ini jelas berbeda dari sebelumnya. Mereka tak hanya menargetkan aset militer, tetapi juga simbol-simbol kekuasaan Iran. Penjara Evin, misalnya, adalah lambang represi pemerintah terhadap oposisi. Dengan menyerang tempat ini, Israel seolah ingin menunjukkan dukungan bagi gerakan prodemokrasi di Iran.

Sementara itu, serangan balasan Iran menunjukkan mereka tidak mau dianggap lemah. Tiga gelombang rudal dalam waktu singkat membuktikan kesiapan mereka menghadapi eskalasi. Namun, belum jelas seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan.

Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Dunia kini menunggu respons lebih lanjut dari kedua belah pihak. Jika Israel terus memperluas serangan ke target sipil atau politik, bukan tidak mungkin Iran akan membalas lebih keras. Di sisi lain, tekanan internasional mungkin akan meningkat untuk mencegah perang terbuka.

Satu hal yang pasti: konflik ini belum akan berakhir dalam waktu dekat. Kedua negara terus menunjukkan kekuatan, dan rakyat biasa di Teheran maupun Israel yang harus menanggung akibatnya.

Bagaimana menurutmu? Apakah serangan Israel ini akan memicu perubahan di Iran, atau justru memperuncing permusuhan?