Israel Kembali Serang Situs Nuklir Bawah Tanah Iran di Fordo, Ketegangan Memanas

TEHERAN, Exposenews.id – Israel kembali menunjukkan aksinya dengan melancarkan serangan udara ke fasilitas nuklir bawah tanah Iran di Fordo, Provinsi Qom. Lokasi ini hanya berjarak beberapa kilometer di selatan Teheran dan menjadi salah satu situs paling rahasia milik Iran. Kantor berita Tasnim langsung melaporkan insiden ini, menyebutkan bahwa serangan terjadi dalam intensitas tinggi.

“Para penyerang kembali menargetkan kompleks nuklir Fordo,” ungkap juru bicara otoritas manajemen krisis Provinsi Qom, seperti dikutip Tasnim pada Senin (23/6/2025). Serangan ini semakin memanaskan situasi, apalagi hanya berselang satu hari setelah Amerika Serikat (AS) meluncurkan operasi militer besar-besaran ke beberapa fasilitas nuklir Iran, termasuk Isfahan, Natanz, dan Fordo.

AS Klaim Hancurkan Kemampuan Nuklir Iran, Tapi Masih Dipertanyakan

Presiden AS Donald Trump dengan tegas menyatakan bahwa serangan tersebut berhasil melumpuhkan program nuklir Iran. “Kami telah menghancurkan ancaman nuklir mereka,” klaim Trump dalam konferensi pers terbaru. Namun, banyak pejabat intelijen dan analis militer meragukan pernyataan ini. Mereka berpendapat, masih terlalu dini untuk memastikan seberapa besar dampak serangan terhadap program nuklir Iran.

Di sisi lain, pemerintah Iran langsung bereaksi keras. Mereka mengecam serangan AS dan Israel, bahkan berjanji akan membalas. “Kami tidak akan tinggal diam. Setiap agresi akan dibalas dengan kekuatan penuh,” tegas seorang pejabat tinggi Iran. Menariknya, otoritas setempat menyatakan tidak menemukan kebocoran radioaktif pasca-serangan, meski fasilitas tersebut menjadi sasaran utama.

Israel Lebih Dulu Memulai, Iran Bersiap Balas Dendam

Serangan AS ini ternyata bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, pada 13 Juni 2025, Israel lebih dulu melancarkan serangan besar-besaran ke berbagai target di Iran. Sasaran mereka bukan hanya fasilitas nuklir, tetapi juga ilmuwan, komandan militer, pangkalan militer, hingga kawasan permukiman.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahkan menyebut serangan kali ini sebagai yang “terbesar sepanjang sejarah”“Militer kami menghantam jantung Teheran dengan kekuatan luar biasa. Target kami adalah lembaga pemerintah dan markas rezim,” kata Katz dalam pernyataan resmi yang dikutip AFP.

Eskalasi Konflik Makam Tinggi, Dunia Waspada

Ketegangan antara Israel dan Iran kini mencapai titik didih. Serangan beruntun dari kedua belah pihak memicu kekhawatiran global. Banyak negara menyerukan de-eskalasi, tetapi sejauh ini belum ada tanda-tanda perdamaian. Iran terus bersikeras akan membalas, sementara Israel dan AS tetap pada pendirian mereka untuk membatasi pengembangan nuklir Tehran.

Dengan situasi yang semakin panas, dunia seolah menahan napas. Apakah konflik ini akan memicu perang terbuka? Atau masih ada ruang untuk diplomasi? Semua pertanyaan itu masih menggantung, sementara kedua negara terus bersiap untuk skenario terburuk.

kunjungi laman MPOSAKTI

Analisis: Dampak Serangan dan Masa Depan Program Nuklir Iran

Meski AS dan Israel mengklaim keberhasilan, banyak ahli meragukan efektivitas serangan ini. Fasilitas Fordo, misalnya, dibangun di bawah gunung dengan perlindungan superketat. “Menghancurkan situs semacam Fordo tidak semudah yang dibayangkan,” ujar seorang analis keamanan.

Selain itu, Iran dikenal memiliki cadangan fasilitas nuklir tersembunyi. Serangan mungkin memperlambat program mereka, tetapi tidak serta-merta menghentikannya. “Ini seperti permainan kucing dan tikus. Iran akan terus beradaptasi,” tambahnya.

Sementara itu, masyarakat internasional memantau perkembangan dengan cemas. Jika Iran benar-benar melancarkan serangan balasan, bukan tidak mungkin konflik akan meluas ke kawasan Timur Tengah dan sekitarnya.

baca juga: Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia di ASEAN U23 Championship 2025, simak lengkapnya!

Hingga saat ini, kedua belah pihak masih saling adu klaim. Israel dan AS menyatakan misi mereka berhasil, sementara Iran membantah dan mengancam balas dendam. Media dari kedua kubu juga gencar menyebarkan narasi masing-masing, membuat publik kesulitan memverifikasi fakta sebenarnya.

Satu hal yang pasti: ketegangan Israel-Iran belum akan mereda dalam waktu dekat. Dunia harus bersiap menghadapi berbagai skenario, dari gencatan senjata hingga eskalasi yang lebih besar. Semoga diplomasi masih bisa berbicara sebelum segalanya terlambat.

Exit mobile version