Banyak Pengendara Motor Kabur Usai Tabrak Lari, Ini Penyebab dan Dampaknya

JAKARTA, Exposenews.id – Fenomena pengendara motor yang menabrak kendaraan di depannya, lalu memilih kabur tanpa bertanggung jawab, masih sering terjadi di jalanan. Alih-alih mengecek kondisi korban, mereka justru langsung melarikan diri atau berbalik arah. Perilaku seperti ini jelas tidak terpuji karena menunjukkan sikap tidak bertanggung jawab. Padahal, jika kecelakaannya serius, bukan hanya korban yang dirugikan, pelaku juga bisa terkena dampak hukum yang lebih berat.

Faktor Psikologis Jadi Pemicu Utama

Menurut Head of Safety Riding Promotion Wahana, Agus Sani, ada beberapa alasan mengapa pengendara motor kerap bertindak tidak bertanggung jawab usai terlibat kecelakaan. “Pertama, faktor psikologis seperti panik dan stres. Mereka tidak tahu harus berbuat apa, lalu memilih kabur karena takut menghadapi konsekuensinya, seperti ganti rugi atau tuntutan hukum,” jelas Agus kepada Kompas.com, Selasa (17/6/2025).

Selain itu, banyak pengendara juga kurang memiliki empati. Mereka tidak memikirkan dampak kecelakaan terhadap korban, entah itu cedera fisik atau kerusakan kendaraan. Faktor lingkungan sosial juga berpengaruh, seperti kebiasaan buruk lari dari masalah dan rendahnya kesadaran berlalu lintas.

 

kunjungi laman MPOSAKTI

Kurangnya Pengetahuan Prosedur Kecelakaan

Agus menambahkan, minimnya pemahaman tentang tata cara menangani kecelakaan turut memicu aksi kabur para pelaku. “Banyak yang tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah kecelakaan, bahkan ada yang takut berurusan dengan polisi,” ujarnya.

Padahal, jika memang bersalah, langkah terbaik adalah mengakui kesalahan dan bertanggung jawab. Misalnya, dengan menawarkan ganti rugi kerusakan atau biaya pengobatan korban. Sikap seperti ini justru bisa meredakan ketegangan dan memperkecil risiko masalah hukum.

baca juga: STY : Arab Saudi Tak Sehebat Dulu, Timnas Indonesia Makin Kuat

Dampak Negatif Perilaku Tabrak Lari

Perilaku kabur setelah menabrak tidak hanya merugikan korban, tetapi juga berpotensi memperburuk situasi pelaku. Jika tertangkap, sanksi hukum yang dihadapi bisa lebih berat, mulai dari denda hingga pidana. Selain itu, citra pengendara motor semakin buruk di mata masyarakat.

Oleh karena itu, penting bagi setiap pengendara untuk meningkatkan kesadaran keselamatan berkendara. Memahami prosedur penanganan kecelakaan dan memiliki mental bertanggung jawab bisa mengurangi angka tabrak lari di jalanan.

Solusi untuk Mengurangi Kasus Tabrak Lari

Pertama, pemerintah dan komunitas safety riding harus lebih gencar menyosialisasikan edukasi keselamatan berkendara melalui berbagai platform media sosial sekaligus menggelar pelatihan langsung secara rutin. Kedua, aparat kepolisian harus tegas menindak pelaku tabrak lari dengan menjatuhkan sanksi yang berat sehingga membuat mereka berpikir ulang sebelum memutuskan kabur dari tempat kejadian.

Dengan begini, kita menggunakan kalimat aktif yang lebih tegas dan jelas menunjukkan siapa yang melakukan aksi (subjek) dan apa yang mereka lakukan (predikat). Transisi juga tetap lancar dengan kata “pertama” dan “kedua”.

Terakhir, membangun budaya saling peduli di antara pengendara bisa menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman.

Jadi, jika suatu hari Anda terlibat kecelakaan, jangan panik dan kabur. Hadapi dengan tenang, bantu korban, dan selesaikan dengan cara yang baik. Dengan begitu, jalanan akan menjadi lebih nyaman bagi semua pengguna.

Exit mobile version