banner 120x600

PM Netanyahu Kabur ke Luar Negeri, Tinggalkan Rakyat Israel di Tengah Perang dengan Iran?

EXposenews.id – Kabar mengejutkan datang dari Israel. Media Israel mengungkap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu diam-diam menyelinap keluar dari Israel. Pesawat kepresidenannya melesat menuju suatu lokasi rahasia yang para analis yakini sebagai Athena, Yunani, tepat ketika tensi konflik dengan Iran memuncak. Informasi ini muncul tak lama setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Iran pada Jumat (13/6/2025), yang menghantam beberapa kota termasuk Teheran.

Media Israel menayangkan video pesawat Netanyahu dikawal dua jet tempur meninggalkan Israel, menurut laporan IRNA. Channel 12, stasiun TV Israel, kemudian mengonfirmasi bahwa pesawat tersebut mendarat di Athena.

Kehadiran pesawat Netanyahu di Athena langsung memicu spekulasi. Analis menduga, penerbangan ini bisa jadi bagian dari strategi keamanan untuk menjauhkan sang PM dari serangan balasan Iran.

Selain alasan keamanan, muncul dugaan bahwa Netanyahu mungkin sedang menjalankan misi diplomatik rahasia. Athena, sebagai lokasi netral, bisa menjadi tempat pertemuan rahasia dengan pejabat AS atau sekutu Barat. Namun, tanpa konfirmasi resmi, spekulasi terus bergulir—apakah ini langkah perlindungan, diplomasi terselubung, atau bagian dari strategi militer yang lebih besar?

Masyarakat Israel mulai mempertanyakan kepergian Netanyahu di tengah krisis. Sejumlah warganet menyindir, “Jika pemimpin kami kabur, siapa yang akan memimpin rakyat?” Beberapa politikus oposisi juga mengecam keputusan ini, menyebutnya sebagai tindakan pengecut.

Di sisi lain, pihak pendukung Netanyahu berargumen bahwa langkah ini diperlukan untuk memastikan keselamatan pemimpin negara. Mereka mengingatkan bahwa dalam perang modern, ancaman terhadap nyawa pejabat tinggi sangat nyata.

Sampai sekarang, Netanyahu belum memberikan pernyataan resmi. Pemerintah Israel tetap bungkam, sementara media internasional terus memantau pergerakannya. Jika benar Netanyahu berada di Athena, pertanyaannya adalah: kapan ia akan kembali? Atau, apakah ini pertanda perang akan semakin meluas?

Satu hal yang pasti—rakyat Israel kini harus menghadapi ketidakpastian, sementara pemimpin mereka mungkin sedang berada di tempat yang jauh lebih aman.