banner 120x600

Sabar/Reza Ungkap Tantangan Cari Sparring Setara: Terpaksa Latihan dengan Anak-anak

JAKARTA, Exposenews.id – Bagi pasangan ganda putra Indonesia, Sabar Karyaman Gutama dan Moh Reza Pahlevi Isfahani, mencari sparring partner yang selevel ternyata bukan perkara mudah. Reza mengaku, selama ini mereka sering berlatih di GOR Gideon Badminton Hall milik legenda bulu tangkis Marcus Fernaldi Gideon. Namun, tak selalu ada pemain dewasa yang bisa menjadi lawan latihan.

Sparring dengan Marcus dan Ade Yusuf, tapi Tak Konsisten

Reza menceritakan, Marcus dan mantan pemain pelatnas Ade Yusuf Santoso kerap membantu mereka berlatih. “Setiap hari, Koh Marcus sering ikut sparing. Dulu ada juga Ade Yusuf yang rutin latihan bersama kami,” ungkap Reza dalam konferensi pers usai final Indonesia Open 2025, Minggu (8/6/2025).

Sayangnya, ketika Marcus atau Ade tak ada, pilihan mereka sangat terbatas. Tak jarang, mereka harus berlatih dengan anak-anak muda yang masih jauh di bawah level mereka. Hal ini jelas memberi dampak signifikan saat mereka bertanding di level internasional.

“Kalau Koh Marcus lagi enggak ada, seminggu sebelum pertandingan kami cuma bisa latihan dengan anak-anak kecil. Begitu sampai di lapangan, lawannya pemain pelatnas atau atlet top dunia. Tekanannya beda banget,” jelas Reza.

Ingin Akses ke Pelatnas, tapi Tetap Profesional

Karena kesulitan ini, Sabar/Reza sebenarnya ingin bisa berlatih dengan pemain pelatnas PBSI. Namun, mereka tetap mempertahankan status sebagai atlet profesional. “Kami ingin bisa sparing di pelatnas karena di luar sana sangat susah cari partner setara,” kata Reza.

Mereka pun mencontoh langkah legenda ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, yang dulu sering berlatih dengan pemain pelatnas meski tetap didukung sponsor. Bahkan, PBSI sempat menawarkan mereka bergabung dengan tim nasional akhir 2024 lalu. Namun, Sabar/Reza memilih menghargai komitmen sponsor yang sudah mendukung mereka sejak awal.

“Bukan berarti kami menolak timnas, tapi sponsor kami sudah mendukung sejak kami masih merangkak. Kami tidak mau menyia-nyiakan kepercayaan mereka,” tegas Sabar.

Dukungan Hendra Setiawan Bawa Perubahan Signifikan

Sejak awal 2025, Hendra Setiawan resmi menjadi pelatih mereka. Dampaknya langsung terlihat—performa Sabar/Reza semakin matang, bahkan berhasil melaju ke final Indonesia Open 2025. Meski kalah dari pasangan Korea Selatan, Kim Won Ho/Seo Seung Jae (18-21, 21-19, 12-21), mereka berhasil melebihi target.

Yang mengejutkan, Sabar mengungkapkan bahwa mereka tampil dalam kondisi tidak fit. Reza sempat mengalami cedera pinggang, sementara Sabar sendiri mengaku ada robekan di otot perut yang sakitnya menjalar hingga paha.

Di sinilah peran Hendra sangat krusial. Coach Hendra mengajarkan kami bermain lebih taktis, terutama saat kondisi fisik tidak 100%. Kami belajar bagaimana tetap bisa mencuri poin dengan strategi,” ujar Sabar.

Belajar dari Kekalahan, Siap Bangkit Lebih Kuat

Kekalahan di final menjadi pelajaran berharga bagi Sabar/Reza. Mereka menyadari bahwa konsistensi dan persiapan fisik adalah kunci utama. Dengan dukungan Hendra dan sponsor setia, mereka optimis bisa terus menanjak di kancah internasional.

“Ini proses. Kami masih terus belajar dan beradaptasi. Yang penting, kami punya tim yang solid di belakang kami,” pungkas Reza.

Dengan semangat baru, Sabar/Reza siap menjawab tantangan berikutnya—membuktikan bahwa atlet profesional juga bisa bersaing di level tertinggi!