WASHINGTON DC, Exposenews.id – Dunia politik AS diguncang badai setelah dua raksasa paling berpengaruh – Presiden Donald Trump dan Elon Musk – berubah dari sekutu menjadi musuh bebuyutan. Kali ini, sang CEO Tesla tak main-main: dia secara terbuka mendukung gerakan memakzulkan Trump dan mengangkat Wakil Presiden JD Vance sebagai pengganti!
Dari Kawan Jadi Lawan: Musk Berbalik 180 Derajat
Awal pekan ini, Elon Musk benar-benar mengguncang dunia politik ketika secara terbuka mendukung gerakan memakzulkan Presiden Trump. Aksi kontroversial ini berawal dari kritik pedas yang ia lontarkan terhadap RUU One Big Beautiful Bill Act. Musk tanpa ragu menyebut rancangan undang-undang ini “bakal menggila” dan membahayakan ekonomi AS. Menurut kalkulasi Musk, kebijakan andalan Trump ini bisa menguras kas negara hingga Rp 48.825 triliun dalam satu dekade!
“Ya,” tulis Musk singkat menanggapi tweet yang mengusulkan pemakzulan Trump. Satu kata itu langsung meledakkan media sosial dan mengguncang Washington DC. Padahal…
Flashback: Dulu Mereka Saudara Kembar
Masih ingat foto Trump dan Musk berpelukan erat di Gedung Putih Februari lalu? Saat itu Musk dengan bangga mengaku: “Saya sangat menyukai Donald Trump.” Trump bahkan menggelar pesta perpisahan mewah ketika Musk mundur dari jabatan Kepala DOGE, lengkap dengan pemberian kunci emas simbolis.
“Elon takkan pernah benar-benar pergi,” canda Trump kala itu. Tapi siapa sangka, tiga bulan kemudian hubungan mereka hancur berantakan!
Pemicu Perang: RUU yang Bikin Defisit Meledak
Selasa (3/6/2025) menjadi titik balik. Musk melabrak RUU Trump di Twitter: “Ini kekejian!
Musk tak tinggal diam. “Tanpa dukungan saya, Trump sudah kalah pemilu!” hardiknya. “DPR akan dikuasai Demokrat, Senat 51-49. Dia benar-benar tak tahu terima kasih!”
Eskalasi Konflik: Ancaman Balasan Mematikan
Trump mengancam akan mencabut semua subsidi untuk perusahaan Musk. Tapi sang Iron Man nyatanya lebih galak: “Saya tarik semua pesawat antariksa yang dipakai NASA!” ancamnya.
Sementara itu, RUU kontroversial itu masih bergulir dan targetkan disahkan sebelum 4 Juli. Jika lolos, defisit AS benar-benar bisa meledak!
Skandal Makzul: Akankah Trump Jatuh?
Spekulasi tentang pemakzulan semakin kencang. JD Vance, yang disebut-sebut sebagai pengganti, masih bungkam sampai sekarang. Tapi para analis politik sudah mulai membuat skenario:
-
Jika Trump benar-benar dimakzulkan, AS akan dipimpin presiden termuda dalam sejarah
-
Musk bisa menjadi “kingmaker” yang menentukan arah politik Amerika
-
Perang teknologi antara pemerintah dan konglomerat bisa terjadi
Pertarungan Abad Ini: Siapa yang Akan Menang?
Ini bukan sekadar pertengkaran biasa. Dua orang terkuat di Amerika sedang bertarung habis-habisan, dan hasilnya bisa mengubah masa depan negara adidaya ini. Di satu sisi ada Trump dengan kekuatan politiknya, di sisi lain Musk yang menguasai teknologi masa depan.
Satu hal yang pasti: pertarungan ini baru babak pertama. Kedua belah pihak masih menyimpan banyak kartu truf. Jadi, siapkan popcorn dan pantau terus perkembangan terbarunya!