Exposenews.id, MANADO – Nusron Wahid diberikan tanggung jawab menahkodai Kementerian ATR/BPN. Nusron pun diminta melanjutkan pemberantasan mafia tanah seperti yang telah dilakukan dua menteri sebelumnya.
Dukungan kepada Menteri Nusron terus berdatangan, termasuk dari Serdadu Anti Mafia Tanah (SAMT) Sulawesi Utara (Sulut). Plt Koordinator Serdadu Anti Mafia Tanah Sulawesi Utara, Reyner Timothy Danielt tegas mendukung upaya Nusron memberantas mafia tanah, terutama setelah diresmikannya Spartan Command Center pada 19 Oktober 2024.
Langkah ini diakui sebagai tonggak penting dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menangani kasus-kasus mafia tanah di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah Sulawesi Utara.
Dalam pernyataannya, Reyner menyampaikan keyakinan Spartan Command Center akan menjadi pusat koordinasi yang vital antara Kementerian ATR/BPN, Kepolisian, dan Kejaksaan. Dengan adanya fasilitas ini, pemantauan dan penanganan kasus mafia tanah diharapkan dapat dilakukan secara lebih terstruktur, cepat, dan akurat.
“Hal ini tidak hanya akan memperkuat penegakan hukum, tetapi juga memberikan rasa aman kepada masyarakat yang selama ini terjebak dalam praktik mafia tanah yang merugikan,” sebut Reyner.
Reyner juga menegaskan pemberantasan mafia tanah harus menjadi prioritas utama dalam agenda kementerian. Dengan dukungan yang kuat dari semua pihak, termasuk masyarakat, mereka optimis bahwa inisiatif ini akan dapat mengurangi kasus-kasus mafia tanah secara signifikan.
“Serdadu Anti Mafia Tanah Sulawesi Utara berkomitmen untuk terus mendukung upaya ini, memastikan bahwa hak-hak tanah masyarakat terlindungi dan keadilan dapat terwujud di sektor pertanahan,” tegasnya.
Dengan semangat “Gebuk Mafia Tanah sampai tuntas,” mereka berharap kolaborasi yang terjalin dapat menghasilkan dampak positif yang nyata bagi masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkeadilan di Sulawesi Utara dan seluruh Indonesia.
(RTG)