Exposenews.id, MANADO – Shalom. Marilah kita merenungkan firman Tuhan dalam Lukas 6:36 yang berkata :
Hendaklah hatimu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati
Keluarga Kristen yang mengasihi dan menobatkan Tuhan Yesus, bagaimana kita bisa mencintai musuh-musuh kita? Pada akhirnya kita perlu belajar dari apa yang Tuhan Allah lakukan. Ia yang “menciptakan matahari terbit bagi yang jahat dan yang baik” dan “menyembuhkan hujan bagi orang yang adil dan tidak adil”.
Tuhan Allah itu mengasihi semua orang. Dan kemudian Yesus Kristus memberi kita tahu untuk menjadi “sempurna seperti Bapa Surgawi yang sempurna”, “meniru Bapa-Nya dengan kasih yang sempurna itu.”
Salah satunya adalah dengan mengampuni musuh-musuh dan melakukan segala sesuatu untuk mengampuni mereka. Perintah Yesus Kristus ini tentu sering kita dengar.
Ini merupakan salah satu ajaran cinta kasih yang bagi sebagian besar dari kita sangat sulit untuk dilakukan. Secara logika kita tidak sanggup mencerna mengapa Yesus Kristus berkata demikian.
Bagaimana mungkin Yesus Kristus mengajak kita untuk mengasihi orang yang membenci kita? Mengira orang yang mungkin pernah menipu kita? Memanfaatkan kebaikan hati kita? Atau orang yang menghancurkan kehidupan kita? Keluarga kita? Karir kita? Membayangkannya saja mungkin sudah membuat hati kita penuh emosi.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan mengagumi Tuhan Yesus, setiap hari, kita dihadapkan pada sesuatu yang bernama musuh. Setiap sudut ada musuh. Kalau dalam diri ada perang, di sana pasti ada musuh. Kalau ada perang yang tidak pernah berhenti, pasti musuh juga tetap ada.
Semua senang jika mengalahkan musuh. Rasa benci yang muncul terhadap orangorang yang kita anggap ‘musuh’ bersumber dari ketakutan.
Lawan dari cinta kasih bukanlah kebencian bukan ketakutan. Kita takut orang-orang melihat diri kita lemah. Kita takut orang lain memanfaatkan kebaikan kita. Kita takut memaafkan.
Namun jika ketakutan ini terus muncul dalam hati kita, cinta kasih tidak bisa tumbuh. Tanpa cinta kasih, keluarga kita, masyarakat kita, tempat kerja kita, hanya akan dipenuhi oleh lingkaran ketakutan dan kebencian.
Pengajaran Yesus Kristus melalui bacaan ini tidak hendak menjadikan orang Kristen diam di dalam dirinya saat diperlakukan tidak adil. Pesan yang ingin disampaikan oleh Yesus Kristus adalah orang Kristen, tidak dipanggil untuk menjadi pendendam, pembenci, pengutuk bahkan pencaci.
Tetapi sebaliknya orang-orang Kristen dipanggil untuk menunjukkan kepada dunia bahwa sifat sebagai anak Allah adalah murah hati yang ditunjukkan dengan aktif untuk mencintai, mendoakan mereka yang memusuhi dan membenci kita. Kepada kita yang telah menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, Yesus Kristus berkata: “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati . “ Amin
(Renungan Harian Keluarga)