Jaga Hati dari yang Jahat

Ilustrasi

Exposenews.id, MANADO – Shalom. Mari kita renungkan firman Tuhan dalam Yohanes 13:27 yang berkata:

Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.”

banner 336x280

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, pepatah Yahudi mengatakan “tidak ada seorangpun yang melakukan pelanggaran kecuali roh kegilaan masuk ke dalam dirinya”. Inilah sebuah kenyataan yang sering kita alami dalam hidup tanpa kita sadari.

Sebab banyak kali kita tidak mempertimbangkan dengan matang apa yang akan kita lakukan sehingga sering terjebak pada kesalahan mengambil tindakan. Atau kita melakukan sesuatu dengan menggebu-gebu dan tanpa kita sadari ada banyak hal yang membuat orang lain menjadi korban.

Bacaan hari ini menceritakan kepada kita tentang bagaimana Yesus Kristus menyodorkan roti yang telah dicelupkan-Nya kepada Yudas Iskariot dan menyuruhnya melakukan apa yang sudah diniatkannya. Akan tetapi suruhan Yesus Kristus itu bukan untuk menyetujui niat jahatnya dan untuk melakukan tindakan yang tidak terpuji itu, melainkan sebuah ejekan supaya menyadarkan Yudas Iskariot bahwa niatnya itu adalah sebuah kejahatan yang tidak harus dilakukan.

Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, memang sebagian orang menganggap dan memberi penilaian bahwa tindakan Yudas Iskariot adalah menjadi jalan pembuka bagi upaya penebusan dosa oleh Yesus Kristus di kayu salib. Padahal tidaklah demikian, melainkan niat-niat jahat yang sudah ada di hati Yudas Iskariot yang dirasuki oleh iblis.

Misalnya kritikan Yudas Iskariot terhadap perempuan yang meminyaki kaki Yesus Kristus, yaitu: Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.” (pasal 12:4-6).

Dengan demikian sesuatu yang jahat di dalam hati manusia dapat dijadikan pintu oleh kuasa jahat untuk lebih menjerumuskan kita untuk melakukan hal-hal yang jauh lebih jahat dari yang kita niatkan. Misalnya Yudas Iskariot hanya berniat menangkap Yesus Kristus dengan bayaran tiga puluh uang perak (Mat 26:15) dan dia tidak pernah menyangka bahwa mereka menangkap Yesus Kristus untuk disalibkan dan mati.

Melalui pembacaan firman ini kita mendapatkan sebuah pelajaran tentang menjaga hati agar tidak menyimpan niat jahat dalam bentuk apapun supaya kita tidak menyiapkan ‘ruang’ bagi iblis untuk menggoda kita melakukan berbagai tindak kejahatan. Marilah kita membuka hati untuk memberi ruang kepada Roh Kudus agar kita selalu melakukan kebaikan yang memuliakan Tuhan Allah dan menjadi berkat bagi din kita dan sesama. Amin.

(Renungan Harian Keluarga)

Exit mobile version