Isu ASF Merebak, Harga Jual Daging Babi Sulut Anjlok, Distanak : Sulut Zero ASF

banner 120x600

 

Exposenews.id, SULUT – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Utara Nova Wilhelmina Pangemanan tegaskan sulut zero African Swine Fever (ASF) ternak babi.

 

Nova Pangemanan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD Sulut Isu ASF masuk indonesia sejak tahun 2020.

 

“Sesuai hasil uji klinis laboratarium Maros,ternak Babi Sulut aman masih zero dari ASF, sesuai dengan hasil uji klinis laboratorium Maros,” tegasnya,Senin (5/6/2023).

 

Diakui Pangemanan, akibat isu ASF ini merugikan peternak babi karena harga pasaran anjlok jauh.

 

Yang kini tengah diwaspadai oleh Pihak Pemerintah Provinsi Sulut menurut Pangemanan adalah masuknya ternak babi dan daging babi dari luar Sulut.

 

“Tawaran daging babi murah dari luar yang daerah rawan ASF masuk Sulut,”ungkapnya.

 

Dikatakan Pangemanan, Pemprov Sulut sejak Mei telah melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Polda Sulut dan Balai Karantina, Gubernur melalui Sekprov telah mengeluarkan surat edaran kepada Pemkab/Pemkot sediakan tempat pemusnahan.

 

“Yang berpeluang masuk lewat lakulintas darat melaluu Kabuoaten Bolsel dan menyebar ke Bolmut, langkah cepat yaitu dokter hewan standby 1×24 jam di wilayah masuk dan lintas lewat, langsung mengambil sampel di kirim ke maros,”jelasnya.

 

Lanjut Pangemanan, situasi ini telah dikomunikasikan bersama pemerintah pusat, namun karena saat ini tanggap darurat, dua hal yang segera dilakukan adalah, pertama penyediaan tempat pemusnahan dan kedua diharapkan pihak Polda lakukan tindak tegas untuk memberikan efek jera.(obe)