Lonjakan Signifikan, Ini Lima Provinsi Terbanyak Alami Kasus Sifilis

Sifilis juga bisa menjangkiti mulut.

Exposenews.id, Jakarta – Kasus sifilis di Indonesia mengalami kerugian signifikan per tahunnya. Teranyar pada 2022 lalu, kasusnya meningkat hingga 20.783 orang.

Yang cukup memprihatinkan, data Kemenkes menunjukkan kasus sifilis menjangkiti anak-anak. Ini terbukti dengan adanya lebih 1.000 anak terjangkit.

Menurut Kemenkes, ada lima provinsi yang paling banyak kasus raja singa itu di tahun 2022. Provinsi kelima tersebut yakni:

Papua
Papua mencatat 3.864 kasus baru dari 34.625 orang yang diperiksa. Sayangnya, baru 2.373 di antaranya yang mendapatkan pengobatan.

Pengujian Tingkat Jabar
di Jawa Barat menjadi yang paling banyak di antara provinsi lain yakni sebesar 305.816. Dari situ ditemukan 3.186 kasus baru, dan baru setengahnya yaitu 1.500 yang mendapat pengobatan.

DKI Jakarta
Setelah papua dan Jawa Barat, DKI Jakarta juga mengungguli penambahan kasus terbanyak sifilis atau raja singa. Totalnya mendekati 2 ribu kasus atau 1.897 orang, ada 1.343 di antaranya yang sudah mendapatkan pengobatan.

Kasus tersebut didapatkan dari 71.037 skrining.

Papua Barat
Meskipun pasien yang dites sifilis terbilang rendah di Papua Barat, yakni hanya 9.569, ada temuan 1.816 kasus baru di tahun 2022. Jumlahnya tidak jauh berbeda dengan DKI, artinya kasus infeksi bisa lebih banyak dari yang dilaporkan jika skrining dilakukan lebih masif.

Bali
Dari total 53.876 orang yang dites sifilis, Bali menemukan 1.300 kasus baru dan 1.040 di antaranya sudah mendapatkan pengobatan.

Penularan Sifilis
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menjelaskan penularan sifilis di Indonesia dipicu beragam faktor.

“Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sifilis adalah jenis Treponema pallidum. Bakteri tersebut menginfeksi tubuh manusia melalui luka di alat kelamin, anus, bibir, maupun mulut,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom Rabu (10/5/2023).

Penularan sifilis dipicu oleh aktivitas seksual yang dilakukan oleh pengidapnya, seperti penetrasi, seks oral, atau seks anal. Oleh karena itu, sifilis adalah penyakit menular yang dapat dicegah dengan menggunakan alat pengaman, seperti kondom, saat melakukan aktivitas seksual berisiko. Selain itu, sifilis adalah penyakit yang juga berpotensi ditularkan dari ibu hamil penderita ke bayinya. Sifilis bawaan pada bayi baru lahir disebut dengan istilah sifilis kongenital,” lanjut dia.

(RTG)

Exit mobile version