Exposenews.id, Manado – Firman Tuhan hari ini dari kitab Yohanes 15:6, yang berbunyi demikian “Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.”
Tuhan Yesus adalah Sumber segala sumber kehidupan. Dialah Pokok Anggur yang benar.
Dia pencipta, pemilik, pengendali dan penentu kehidupan umat manusia, bahkan bumi dengan segala isinya. Tak ada yang dapat mengendalikan alam semesta ini dengan segala isinya. Sebab alam semesta ini bertumpuh dan ada karena Dia.
Dia yang mengatur segalanya. Sebab segalanya tanpa Dia sesesungguhnya tidak ada.
Siapa yang bernaung di dalam-Nya akan selamat, bahagia sejahtera selamanya, karena dijamin diberkati-Nya dalam segala hal. Karena Dia adalah Allah yang maha kasih dan maha baik.
Dia pasti mengasihi orang yang mengasihi Dia. Siapa yang tinggal di dalam-Nya, pasti dijamin hidupnya selamanya, di bumi dan di sorga. Itulah kebaikkan Yesus Kristus, Tuhan kita.
Akan tetapi, siapa yang tidak mau hidup di dalam Dia, akan menerima akibatnya. Siapa yang tidak ada di pihak Tuhan, berarti dia berseberangan dengan Penciptanya. Berarti telah meninggalkan Tuhan dan bersekutu dengan si jahat. Itu adalah musuh kebaikan, dengan sendirinya musuh Tuhan. Hukuman menanti orang yang demikian.
Tuhan Yesus memang memberikan pilihan bebas kepada umat manusia dalam menentukan jalan dan cara hidupnya. Tapi, jangan lupa bahwa apapun keputusan pilihan hidup kita, itulah yang akan kita pertanggung jawabkan kepada Tuhan. Tuhan menuntut kepada kita sesuai perbuatan kita di bumi. Jadi, pilihan hidup kita menentukan akhir dan nasib hidup kita baik di bumi maupun dalam kekekalan.
Siapa yang tidak mau tinggal di dalam Kristus, akan dihukum. Mereka akan dibuang ke luar. Ibarat ranting yang menjadi kering, akan dipotong, dibersihkan, kemudian dikumpulkan. Setelah itu, dicampakkan. Kemudian akan dibakar habis sampai tidak ada sisanya.
Dengan perkataan lain, ranting yang kering kalau tidak dibuang, hanya akan menjadi sampah. Sampah tentu harus dibuang atau dibakar. Karena sampah tidak ada gunanya. Orang yang hidup di luar Tuhan adalah orang yang tidak memikirkan keselamatan dan kehidupan kekalnya. Orang yang menjauh dari Tuhan adalah orang yang tidak mengasihi dirinya dan hidupnya serta menyia-nyiakan kehidupannya.
Mereka membuang-buang keselamatan yang Tuhan anugerahkan gratis bagi mereka, namun dengan pengorbanan-Nya yang mahal karena ditebus dengan tetesan darah dan nyawa-Nya yang tiada terhingga nilainya. Jadi sesungguhnya Kristus amat sangat mengasihi kita. Dia tidak akan meninggalkan kita kecuali kita yang meninggalkan-Nya dan tidak mau hidup di dalam Dia.
Tuhan Yesus, amat sangat maha baik. Tapi Dia juga amat sangat maha adil. Semua umat manusia dihakimi-Nya dengan pengadilan-Nya yang agung dan sangat adil. Masing-masing umat manusia diadili sesuai perbuatannya masing-masing di dunia ini.
Jadi kebebasan yang Tuhan berikan bagi kita bukan untuk bebas berbuat dosa tanpa syarat, tapi bebas dan siap menerima risiko atas pilihan bebas kita itu. Allah memberi pilihan bagi kita. Bagi yang memilih jalan bodoh, tentu harus siap menerima penghukuman dikumpulkan, dibuang, dicampakkan dan dibakar dengan api Allah.
Allah tidak akan berkompromi dengan kebodohan, kejahatan dan kebejatan hidup umat manusia. Dia tetaplah maha adil dari dulu, sekarang sampai selamanya. Karena itu jangan salah memilih jalan hidup kita. Jangan menjauh dari Tuhan. Jika kita menjauh dari Tuhan berarti kita menolak pertolongan, perlindungan, berkat dan kasih karunia dari Penolong Sejati kita, yakni Tuhan Yesus.
Maka datanglah kepada Tuhan. Hiduplah dalam Dia dan teruslah berpaut pada Dia, Sang Kebenaran, Jalan dan Sumber kehidupan pasti menjauhkan kita dari hukuman. Malah kebahagiaan dan kedamaian abadi menjadi milik kita, baik di bumi maupun di sorga. Baik dalam kesementaraan yang fana maupun dalam kekekalan yang baka.
Marilah hidup dalam Tuhan. Supaya kita tidak dibuang percuma dan menderita selamanya. Dicampakkan dan dibakar tiada akhir dalam hukuman yang mengerikan. Tapi jika kita telah memilih jalan bersama Tuhan, bernaung dalam lindungan Yang Mahatinggi, maka apa saja yang kita lakukan, pasti dibuat-Nya berhasil. Jadi hiduplah dalam Tuhan, kita pasti berbuah lebat dan menghasilkan yang terbaik karena Tuhan menganugerahkan-Nya bagi kita. Kitapun tidak akan dibuang dan dicampakkan, tetapi menerima mahkota kehidupan karena telah berbuah dan menjadi saluran berkat bagi sesama demi kemuliaan nama-Nya.
Semangat hari Kamis. Hiduplah dalam Tuhan agar kita tidak dihukum-Nya. Tuhan Yesus memberkati selalu bersama keluarga. Amin.
(Dikutip dari Renungan Harian Keluarga)