Balit Palma Kementan: Daripada Antri Beli Minyak Goreng Tahu-tahu Bikin Minyak Kelapa

Kepala Balit Palma Kementan, Dr Steivie Karouw STp, MSc, bersama dengan jajaran saat dijumpai Exposenews.id, Kamis (24/3/2022). Foto Ronald Ginting.
banner 120x600

Exposenews.id, Manado – Harga minyak goreng sawit cukup melonjak beberapa waktu terakhir ini. Bahkan tidak jarang juga ditemui antrian mengisi minyak goreng sawit dikarenakan stok yang kurang di pasaran.

Persoalan ini yang membuat Balai Penelitian Tanaman Palma Kementerian Pertanian (Balit Palma Kementan) mengusulkan agar masyarakat bisa memproduksi minyak goreng dari bahan kelapa. Balit Palma Kementan rencananya akan mengimplementasikan usulan itu dengan mengadakan pelatihan kepada masyarakat sekitar yang bertemakan Pekan Babekeng Minyak Kelapa (Pekan buat minyak kelapa, red.) pada minggu depan.

“Daripada antri beli minyak goreng 2 jam, tahu-tahu bikin minyak kelapa,” ujar Kepala Balit Palma Kementan, Dr Steivie Karouw STp, MSc, saat didampingi Peneliti Pasca Panen Dr Patrik Pasang STp MT, Peneliti bidang Ekofisiologi Engelbert Manaroinsong, SP, MSi, dan Peneliti Bidang Pasca Panen Linda Trifana SSi MSi, Kamis (24/3/2022).

Pelatihan ini, kata Steivie, akan mengajak sekitar 15 orang per harinya mulai selama 4-5 hari. Tujuannya, agar masyarakat dapat memproduksi sendiri sesuai kebutuhan masing-masing rumah tangga.

“Kurang lebih per liter itu membutuhkan 12 butir kelapa. Bisa pakai kelapa tua yang dapat dibeli di pasar. Tinggal dicukur kelapanya, terus gunakan juicer supaya warga tidak repot peras kelapa,” Steivie menjelaskan proses awal pembuatan minyak kelapa.

Pembuatannya pun hanya memakan waktu 2-3 jam usai mendapatkan santannya dari hasil juice. “Lengkapnya kita kita edukasi saat pelatihan minggu depan,” tambah dia.

Engelbert Manaroinsong berujar hasil olahan minyak kelapa akan lebih menyehatkan. Karena minyak kelapa mengandung asam laurat yang dapat dipakai metabolisme.

“Blondo atau tai minyaknya juga akan lebih menggugah rasa masakan,” kata Engelbert yang diiyakan oleh Patrik Pasang dan Linda Trifana.

Menurut mereka, produksi minyak kelapa ini mulai diminati sejumlah perusahaan. Teranyar, salah satu perusahaan di Halmahera mulai pesan kelapa yang akan dijadikan sebagai minyak kelapa.

(RTG)