Exposenews.id, Roma – Sedikitnya 14 orang tewas saat sebuah kereta gantung di area pegunungan Italia tiba-tiba jatuh. Salah satu korban tewas merupakan anak-anak. Satu orang anak lainnya mengalami luka serius dalam insiden ini.
Seperti dilansir Reuters, Senin (24/5/2021), terdapat lima warga Israel di antara korban tewas dalam insiden pada Minggu (23/5) waktu setempat ini.
Kereta gantung bernama Stresa-Mottarone itu menghubungkan Danau Maggiore dengan Gunung Mottarone dalam perjalanan selama 20 menit. Danau Maggiore diketahui terletak di ketinggian nyaris 1.400 meter dari permukaan laut di puncak Gunung Mottarone.
“Kami merasa hancur, dalam kesakitan,” tutur Wali Kota Stresa, Marcella Severino, kepada televisi setempat, RAI.
Dituturkan Severino bahwa kereta gantung itu sedang bergerak ke arah gunung saat tiba-tiba terjun dari ketinggian 20 meter dan beberapa kali terguling menuruni lereng sebelum terhenti oleh pepohonan.
Namun orang-orang yang melakukan pendakian di sekitar lokasi melaporkan mendengar suara desisan keras sebelum kereta gantung itu terjatuh. Severino menambahkan bahwa insiden ini diyakini disebabkan oleh salah satu kabel kereta gantung yang terputus.
Beberapa korban ditemukan terjebak di dalam kabin, dengan yang lain terlempar ke area hutan. Tidak disebut total orang di dalam kereta gantung yang jatuh.
Namun otoritas setempat menyatakan 14 orang tewas dalam insiden ini.
Petugas koroner mulai mengidentifikasi para korban tewas, yang disebut termasuk beberapa warga negara asing. Severino tidak menjelaskan lebih lanjut asal kewarganegaraan mereka.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan pihaknya telah diberitahu oleh otoritas Italia bahwa lima warganya tewas dan satu orang lainnya dalam kondisi kritis dalam insiden tersebut.
Petugas penyelamat setempat melaporkan bahwa laporan pertama soal insiden itu diterima pada Minggu (23/5) siang waktu setempat. Saat petugas tiba di lokasi, kondisi kabin kereta gantung yang jatuh sudah ‘ringsek’ di area hutan.
Dua anak-anak yang ditemukan dalam keadaan luka-luka dilarikan ke rumah sakit kota Turin dengan helikopter. Namun sayang, salah satu anak yang diyakini berusia 9-10 tahun meninggal dunia setelah mengalami dua kali serangan jantung.
Satu anak lainnya, yang diperkirakan berusia 5 tahun, dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi sadarkan diri dan telah menjalani operasi atas sejumlah patah tulang yang dialaminya. Data soal satu anak yang meninggal dan satu anak yang luka-luka itu tidak diungkap ke publik.
(RTG)