BI Sulut Dorong Digitalisasi, Pembayaran di Pasar Segar Manado Gunakan QRIS

Oleh: Ronald Ginting


Exposenews.id, Manado – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara (BI Sulut) bersama Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), berkomitmen untuk terus mendorong perluasan penggunaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) dengan target 12 juta merchant di 2021. Penggunaan QRIS ini menjadi salah satu upaya mendukung program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sekaligus mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Guna mewujudkannya, BI Sulut dan PJSP melaksanakan program digitalisasi pembayaran, serta penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di Pasar Segar Paal Dua Manado, hari ini. Hadir juga Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.

Kepala KPw BI Sulut Arbonas Hutabarat mengatakan pelaksanaan program digitalisasi transaksi pembayaran di Pasar Segar Paal Dua merupakan bentuk sinergi berbagai pihak yakni pemerintah pusat dan daerah, PJSP, otoritas terkait lainnya, dan masyarakat. Kolaborasi yang semakin kuat antara BI, pemerintah, dan industri baik di tingkat pusat maupun daerah akan semakin mengakselerasi transformasi digital Indonesia.

“Komitmen tersebut juga dilakukan melalui sejumlah langkah peningkatan atau perluasan jaringan dan fasilitasi penggunaan QRIS melalui merchant. Untuk mendukung ekosistem digitalisasi di Pasar Segar Pall Dua dapat berjalan dengan baik, Bank Indonesia memberikan Program Sosial Bank Indonesia berupa bantuan wifi selama satu tahun, sehingga pedagang, pengunjung dapat terbiasa melakukan transaksi pembayaran secara digital yang banyak keuntungannya,” jelas Arbonas.

Selain itu, KPw BI Provinsi Sulawesi Utara juga akan memberikan smartTV sebagai mediasi sosialisasi penggunaan digitalisasi, QRIS, informasi harga dan dapat digunakan sebagai media sosialisasi lainnya. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat ini dilakukan oleh KPw BI Provinsi Sulawesi Utara agar masyarakat memahami penggunaan dan manfaat QRIS bagi masyarakat.

“BI bersama ASPI dan PJSP juga mengembangkan QRIS Tanpa Tatap Muka (QRIS TTM). QRIS telah diterapkan sebagai salah satu metode pembayaran di berbagai sektor, sehingga mendorong efisiensi perekonomian. Manfaat yang diperoleh tidak terbatas untuk transaksi perdagangan ritel di berbagai komunitas baik di pasar tradisional maupun modern dan universitas,” tambahnya.

Arbonas bilang QRIS dapat digunakan juga untuk e-ticketing pariwisata, pendidikan, pesantren, transaportasi, parkir, e-retribusi Pemda, donasi sosial dan keagamaan.

BI mencatat total merchant QRIS nasional mencapai 5.781.112 per Desember 2020. Di

Sulawesi Utara, sudah 41.803 merchant menggunakan QRIS atau masih sebesar 14% dari total UMKM di Sulut sebesar 292.122.

“Potensi untuk pengembangan QRIS di Sulawesi Utara masih sangat besar dan menjadi market menarik bagi PJSP serta menjadi potensi peningkatan transaksi digital di masyarakat, cepat, mudah, efesien, menguntungkan, dan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” lanjut dia.

Baca Juga: Peduli Pendidikan, Arbonas Hutabarat Resmikan BI Corner di IAKN Manado

Tahun ini, harapan BI merchant QRIS dapat mencapai 12 juta, dan di Sulawesi Utara sendiri sebanyak 86 ribu. Dengan strategi 3 OK, Optimalisasi Outcome, optimalisasi kinerja, optimalisasi SDM dengan Kolaborasi, Kemitraan dan Komunikasi lintas sektor lintas instansi dengan pemerintah daerah, PJSP bank dan Non bank, serta pihak-pihak terkait lainnya, KPw BI Provinsi Sulawesi Utara optimis harapan tersebut dapat tercapai.

Di satu sisi, Wamendag Jerry Sambuaga mendukung langkah BI Sulut. Menurutnya, pembayaran digital harus dikembangkan, apalagi di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.

“Prosesnya kan tidak lama cuma 5 detik. Makanya seluruh masyarakat di daerah ini perlu diinformasikan soal literasi keuangan dan digitalisasi. Saya yakin BI Sulut dapat mewujudkannya,” imbuh putra politisi Theo Sambuaga itu.

(RTG)

Exit mobile version