Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Pemerintah pusat terus menggencarkan stimulus kepada masyarakat melalui bantuan langsung tunai (BLT). Ada yang diperuntukkan bagi tenaga kerja gaji di bawah Rp5 juta, untuk UMKM, dan beberapa sasaran lainnya.
BLT tersebut diberikan tidak hanya kepada daerah-daerah tertentu saja, namun di 34 provinsi, termasuk masyarakat Sulawesi Utara.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Arbonas Hutabarat, melihat BLT yang disalurkan dapat menjaga tingkat inflasi di daerah. Pasalnya, masyarakat yang menerima BLT akan menggunakannya dengan membeli sesuatu hal yang meningkatkan daya beli masyarakat.
“Contohnya saat mereka terima BLT Rp600.000, mereka membeli beras, telor, dan sebagainya. Otomatis daya beli meningkat, semua yang bergerak di bidang barang yang dibeli itu pun juga terus bergerak dan inflasi kita akan terus terjaga,” papar Arbonas, hari ini.
Keuntungan lainnya yaitu produksi terus bergeliat atau tidak stagnan. Menurutnya ini lebih baik dibandingkan dananya hanya bertahan dalam APBN.
“Perlu kita ketahui bahwa kita tidak mau kondisi ekonomi bangsa maupun daerah menjadi lesu. Soalnya bila sudah lesu dan kita berusaha re-start kembali perekonomiannya, akan sangat sulit untuk kita melakukannya,” jelas Arbonas.
Di satu sisi, kata Arbonas, TPID juga diminta untuk meminta petani terus berproduksi. Sebab, hasil petani itu bisa dibeli oleh Badan Usaha Milik Desa. (RTG)