banner 120x600

Trump, Putin, dan Erdogan Serukan Penghentian Konflik Israel – Iran yang Semakin Memanas

Exposnews.id – Ketegangan antara Israel dan Iran mencapai titik didih setelah serangan udara Israel menghantam wilayah Iran pada Jumat (13/6/2025). Tanpa menunggu lama, Iran membalas dengan meluncurkan rudal balistik ke sejumlah kota besar Israel, termasuk Haifa dan Tel Aviv. Serangan malam itu menewaskan setidaknya delapan orang, salah satunya anak-anak, dan melukai lebih dari 130 warga sipil menurut laporan medis setempat.

Warga panik berlarian mencari perlindungan saat sirene serangan udara meraung di seluruh negeri. Iran menyatakan serangan ini sebagai balasan atas operasi militer Israel yang sebelumnya menghancurkan infrastruktur vital mereka, termasuk fasilitas minyak Shahran di Teheran yang hangus terbakar.

Militer Israel beralasan bahwa target mereka adalah situs terkait program nuklir Iran. Namun, dampaknya justru merusak area sipil dan menimbulkan korban jiwa. Eskalasi ini memicu kecaman global, dengan banyak pemimpin dunia mendesak kedua negara menahan diri dan mencari solusi diplomasi.

Trump Tegaskan AS Tidak Terlibat, Tapi Ancaman Iran Tak Akan Ditoleransi

Mantan Presiden AS Donald Trump pada Minggu (15/6/2025) menegaskan bahwa Amerika Serikat sama sekali tidak terlibat dalam serangan Israel ke Iran. Namun, ia memperingatkan bahwa Iran akan menghadapi kekuatan penuh militer AS jika berani menyerang Negeri Paman Sam.

“AS tidak ada hubungannya dengan serangan ini,” tulis Trump di Truth Social. Meski mengaku tahu rencana Israel sebelumnya, ia menegaskan bahwa Washington tidak ikut campur langsung.

Tapi ancamannya jelas: “Jika Iran menyentuh AS, kami akan menghancurkan mereka dengan kekuatan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya!”

Trump juga optimis konflik bisa diakhiri dengan kesepakatan. “Kita bisa mudah menyelesaikan ini jika kedua pihak mau berunding!” ujarnya.

Sebagai catatan, di masa kepresidenannya dulu, Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) dan memberlakukan sanksi keras terhadap Teheran.

Trump juga mengklaim telah berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tentang konflik ini. Menurutnya, Putin sepakat bahwa perang Israel-Iran harus segera dihentikan.

“Dia setuju dengan saya bahwa ini harus berakhir,” tulis Trump.

Erdogan Peringatkan Krisis Kemanusiaan Jika Konflik Meluas

Sementara itu, Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengingatkan bahwa perang Israel-Iran bisa memicu bencana kemanusiaan dan gelombang pengungsi besar-besaran.

Dalam pembicaraan dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Erdogan menuding Israel sengaja ingin menyeret seluruh Timur Tengah ke dalam konflik. “Israel adalah ancaman utama bagi stabilitas regional,” tegasnya.

Kepada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS), Erdogan menyatakan kekhawatirannya: “Kawasan kita tidak sanggup menanggung krisis baru. Perang ini bisa memicu gelombang pengungsi tak terkendali.”

Turkiye sendiri sudah menampung jutaan pengungsi Suriah dan Iran. Erdogan menekankan bahwa isu nuklir Iran hanya bisa diselesaikan lewat diplomasi, bukan kekerasan.

Apa Selanjutnya?

Dengan tekanan dari pemimpin global, apakah Israel dan Iran akan menghentikan eskalasi? Atau justru perang akan meluas? Satu hal yang pasti: dunia menunggu langkah bijak dari kedua negara sebelum krisis ini benar-benar lepas kendali.