banner 120x600

Kepala Intelijen Iran Tewas dalam Serangan Israel di Teheran, Konflik Memanas

TEHERAN, Exposenews.id –  Jet-jet tempur Israel menghujani Teheran dengan bom pada Minggu (15/6/2025), menewaskan Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi, otak intelijen Garda Revolusi Iran. Dua perwira tinggi lainnya, Jenderal Hassan Mohaqiq dan Mohsen Bagheri, juga ikut gugur dalam serangan tersebut.

Kantor berita resmi Iran, IRNA, langsung mengonfirmasi kabar ini dengan menyebut ketiganya sebagai “martir”. Serangan Israel tidak hanya menghantam markas intelijen, tetapi juga lokasi strategis di ibu kota Iran.

Netanyahu Klaim Kemenangan Besar

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak ragu mengklaim keberhasilan operasi ini. Dalam wawancara eksklusif dengan Fox News, ia dengan tegas menyatakan, “Kami berhasil menargetkan langsung kepemimpinan intelijen Iran, termasuk kepala intelijen dan wakilnya.”

Netanyahu juga membeberkan bahwa jet tempur Israel tidak hanya menyerang markas militer, tetapi juga menyasar fasilitas nuklir Iran. “Pilot-pilot terbaik kami terbang di atas langit Teheran dan menghancurkan target dengan presisi,” tambahnya penuh percaya diri.

Iran Balas Dendam, Rudal Hantam Israel

Tidak tinggal diam, Iran langsung meluncurkan serangan balasan ke wilayah Israel. Militer Israel melaporkan bahwa beberapa rudal berhasil menghantam bangunan permukiman di kawasan pesisir Laut Tengah.

Tim penyelamat Israel, Komando Homefront, segera bergerak ke lokasi-lokasi terdampak. Otoritas setempat sempat memerintahkan warga untuk tetap di tempat perlindungan, tetapi kemudian memperbolehkan mereka keluar setelah situasi dianggap lebih aman.

Kebakaran hebat dilaporkan terjadi di beberapa titik, termasuk di Kota Haifa, Israel utara. Badan tanggap darurat Magen David Adom (MDA) membagikan video yang menunjukkan gedung-gedung rusak parah dan mobil-mobil terbakar. Asap hitam pekat terlihat membubung tinggi di langit Haifa, membuat suasana mencekam.

Menurut laporan terbaru, setidaknya tujuh orang terluka, termasuk seorang wanita berusia 72 tahun. Paramedis Shira Gur yang bertugas di lokasi mengatakan, “Kami mendapati gedung dan kendaraan terbakar akibat serangan roket ini.”

Awal Mula Konflik yang Kian Memanas

Perang terbuka antara Israel dan Iran sebenarnya sudah dimulai sejak Jumat (13/6/2025), ketika Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Iran. Saat itu, fasilitas militer dan nuklir Iran menjadi sasaran utama, dan puluhan orang tewas, termasuk komandan militer tinggi, ilmuwan nuklir, serta warga sipil.

Pemerintah Iran menyebutkan, serangan Israel pada Jumat dan Sabtu telah menewaskan sedikitnya 128 orang, termasuk anak-anak. Ratusan lainnya mengalami luka-luka dengan berbagai tingkat keparahan.

Di sisi lain, serangan balik Iran ke Israel juga menimbulkan korban jiwa. Hingga saat ini, sedikitnya sepuluh warga Israel tewas, sehingga total korban mencapai 13 orang. Lebih dari 380 orang dilaporkan mengalami luka-luka, memperlihatkan betapa sengitnya pertukaran serangan ini.

Dampak yang Terus Berlanjut

Konflik ini tidak hanya memicu ketegangan regional, tetapi juga mengundang reaksi dari berbagai pihak internasional. Dunia kini menunggu apakah eskalasi ini akan berlanjut atau justru memicu upaya gencatan senjata.

Sementara itu, warga di kedua negara tetap waspada, khawatir serangan berikutnya bisa terjadi kapan saja. Situasi ini semakin mempertegas betapa rapuhnya perdamaian di Timur Tengah.