banner 120x600

Pengusaha Travel Gemetar Gara-gara Visa Haji Furoda 2025 Batal Terbit

Exposenews.id – Para pengusaha travel haji dan umrah di Indonesia dibuat frustasi setelah Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk tidak menerbitkan visa haji furoda tahun 2025. Keputusan ini tidak hanya menimbulkan kerugian finansial miliaran rupiah, tetapi juga membebani mental para penyelenggara travel haji yang sudah mempersiapkan segalanya.

Bukan Cuma Rugi Materi, Beban Moral pun Menghantui

Nur Rahmat, pemilik PT An Nur Kaltara Arafah, mengaku gemetar saat mengetahui jemaah haji furoda yang sudah dipersiapkannya gagal berangkat. “Saya gemetaran waktu tahu para jemaah haji furoda tak bisa berangkat,” ujarnya saat ditemui Selasa (3/6/2025). “Ini kan urusan ibadah, jadi yang saya pikirkan bukan kerugian uang, tapi tanggung jawab moral ke jemaah. Jujur, ini bikin mental saya down,” tambahnya dengan nada berat.

Rahmat menjelaskan, perusahaannya sudah membayar lunas tiket, akomodasi hotel, dan konsumsi untuk 32 jemaah haji furoda dengan biaya sekitar Rp 340 juta per orang. Namun, semua usaha itu akhirnya sia-sia setelah Arab Saudi menutup pintu visa haji furoda tahun ini.

Apa Penyebab Visa Haji Furoda 2025 Tak Keluar?

Menurut Rahmat, informasi yang beredar menyebutkan bahwa Pemerintah Arab Saudi sedang melakukan perbaikan sistem haji. “Ini kebijakan mereka, dan enggak cuma Indonesia yang kena. Banyak negara lain juga kena imbasnya,” jelasnya.

Meski begitu, Rahmat semakin kecewa ketika mendengar bahwa jemaah haji dengan visa amil justru tetap bisa berangkat. “Sedih dan kecewa campur aduk. Kenapa visa amil boleh, tapi visa furoda ditolak? Ini lucu banget,” ungkapnya dengan nada getir.

Kerugian Miliaran Rupiah dan Solusi untuk Jemaah

Batalnya keberangkatan 32 jemaah haji furoda membuat Rahmat harus menanggung kerugian hampir Rp 2 miliar. Namun, dia tetap berusaha mencari solusi terbaik.

Dia sudah mencoba menghubungi hotel di Arab Saudi untuk meminta refund, tapi belum ada kabar baik. Sebagai jalan tengah, Rahmat menawarkan dua opsi ke jemaah: pengembalian dana penuh atau mengalihkan dana untuk haji tahun depan.

“Alhamdulillah, mereka memilih untuk berangkat tahun depan. Sekarang saya akan upayakan beralih ke ONH Plus. Kami akan koordinasi dengan Kemenag supaya prosesnya cepat,” ucapnya penuh harap.

Travel Haji Terancam Bangkrut, Tapi Tetap Prioritaskan Jemaah

Zaki Zakariya Anshari, Sekjen Amphuri, mengungkapkan bahwa kerugian travel haji bervariasi tergantung manajemennya. Travel yang sudah bayar penuh tiket dan hotel bisa rugi Rp 100 juta per jemaah, sementara yang pakai sistem pihak ketiga bahkan bisa kehilangan Rp 300 juta per orang.

Meski terpukul, para pengusaha travel tetap berkomitmen mengembalikan uang jemaah sepenuhnya, meski harus menanggung kerugian besar.

Pemerintah Indonesia Berupaya, Tapi Kewenangan Ada di Arab Saudi

Sampai saat ini, Kementerian Agama melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, belum mendapat kabar baru soal pembukaan visa haji furoda. Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan, penerbitan visa sepenuhnya wewenang Arab Saudi.

Di tengah situasi ini, Anggota Komisi VIII DPR RI, Dini Rahmania, mendesak pemerintah untuk terus berdiplomasi dengan Arab Saudi. “Negara harus menjamin hak ibadah warganya. Kami akan dorong perundingan lebih lanjut,” tegasnya.

Baca Juga: Visa Furoda Tak Kunjung Keluar, Amphuri Ingatkan Jemaah Waspada Penipuan Visa

Sementara para jemaah dan travel haji berharap ada keajaiban, realitanya keputusan akhir tetap berada di tangan Pemerintah Arab Saudi. Yang jelas, para pengusaha travel tidak menyerah. Mereka segera bangkit dan berbenah, sekaligus terus berharap agar tahun depan visa haji furoda benar-benar dibuka kembali.

“Kami tetap optimis, tapi semua kembali ke kebijakan Saudi. Yang penting, kami enggak akan tinggal diam,” pungkas Rahmat.