JAKARTA, exposenews.id – Kementerian Agama (Kemenag) RI memastikan tidak main-main dalam menyiapkan transportasi untuk jemaah haji Indonesia. Sebanyak 3.000 bus sudah standby untuk mengantarkan sekitar 200.000 jemaah menuju Arafah dengan sistem gelombang yang rapi. “Kami atur semuanya secara bertahap biar perjalanan lancar dari awal sampai akhir,” tegas Mujib Roni, Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, dalam konferensi pers, Rabu (4/6/2025).
Naqobah dan Syarikah Jadi Ujung Tombak Operasional
Mujib menjelaskan, urusan teknis pengoperasian bus sepenuhnya digarap oleh naqobah (perusahaan transportasi) yang berkolaborasi dengan syarikah masyair. Sementara itu, Kemenag lebih fokus menyusun strategi pergerakan agar proses keberangkatan berjalan seperti jarum jam. “Tugas kami memastikan semua sesuai timeline, sedangkan eksekusi di lapangan sudah ada ahlinya,” ungkapnya.
Tak cuma itu, pihak naqobah dan syarikah juga sudah menyiapkan rencana cadangan untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga. Mereka menyediakan bus tambahan dan membentuk tim khusus yang siap bergerak cepat jika ada kendala. “Kami enggak mau ada jemaah yang terganggu ibadahnya karena masalah transportasi,” tandas Mujib.
Dibagi Tiga Gelombang, Hindari Macet dan Penumpukan
Agar semua berjalan mulus, pengantaran jemaah ke Arafah dipecah menjadi tiga gelombang:
Gelombang Pertama: Berangkat pukul 06.00–11.00 waktu Arab Saudi.
Gelombang Kedua: Meluncur pukul 11.30–16.00.
Gelombang Ketiga: Bergerak pukul 16.30–21.00.
baca juga: DPR Awasi Langsung Pelaksanaan Haji di Tanah Suci, Pastikan Pelayanan Lebih Baik
“Dengan pembagian waktu seperti ini, kami bisa hindari antrean panjang dan kepadatan di lokasi tenda,” jelas Mujib. Harapannya, semua jemaah sudah tiba di Arafah sebelum malam tiba, sehingga mereka punya waktu mempersiapkan diri untuk puncak ibadah wukuf besoknya.
Selain memastikan bus berjalan lancar, Kemenag juga memeriksa kesiapan akomodasi di tenda Arafah. “Kami pastikan semua fasilitas memadai, mulai tempat tidur, makanan, sampai keamanan, biar jemaah bisa fokus ibadah,” papar Mujib.
Dengan persiapan matang ini, Kemenag yakin seluruh jemaah bisa menjalani rangkaian haji dengan tenang dan khusyuk. “Ini adalah momen sakral, dan kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk umat,” tutup Mujib penuh keyakinan.