banner 120x600

Tim Medis RSUCM Berjuang Tanpa Lelah di Kamar Operasi Saat Libur Panjang

ACEH UTARA, Exsposenews.id – Selasar Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) di Kabupaten Aceh Utara terlihat sepi selama libur panjang akhir Mei hingga awal Juni 2025. Kebanyakan orang menikmati waktu istirahat mereka menyambut libur Kenaikan Isa Almasih, cuti bersama, dan akhir pekan. Namun, di balik kesunyian itu, tim medis RSUCM justru sibuk berjibaku di kamar operasi untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Dokter Tanggap Darurat Meski di Hari Libur

Di ruang bedah, dr. Joandre Fauza, Sp.BS, dan dr. Zaki Fikran, Sp.An, beserta tim perawat bedah sentral serta dokter muda dari Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh bekerja tanpa henti. “Musibah tidak kenal hari libur,” ujar dr. Joandre sambil tersenyum usai menyelesaikan operasi pada Sabtu (31/5/2025). Ia baru saja menangani korban kecelakaan lalu lintas yang membutuhkan tindakan darurat.

Hari itu, tim berhasil menyelesaikan dua operasi penting. Pasien pertama, M Abidzan Al Gifary (16) dari Lhokseumawe, menderita hidrosefalus yang menyebabkan pembesaran kepala dan memerlukan pemasangan VP shunt. Sementara pasien kedua, Ismail Ishak (45) dari Matang Kuli, mengalami perdarahan otak dan retak tulang tengkorak akibat kecelakaan. “Ini adalah jalan pengabdian kami,” tegas Joandre.

RSUCM Siap Layani Pasien Kapan Saja

Direktur RSUCM, dr. Syarifah Rohaya, Sp.M, menegaskan bahwa rumah sakitnya telah memiliki prosedur tetap untuk memastikan layanan tetap berjalan selama libur panjang, termasuk penanganan gawat darurat. “Sebagai rumah sakit utama pemerintah, kami harus siap 24/7. Jika pasien butuh operasi mendesak, tim langsung bergerak,” jelas dr. Aya, sapaan akrabnya.

Ia memuji dedikasi tinggi seluruh tim, mulai dari staf administrasi hingga dokter spesialis. “Mereka adalah pejuang yang luar biasa,” ungkapnya. Terlebih, banyak pasien berasal dari keluarga kurang mampu. Tim medis bahkan turun tangan membantu proses administrasi agar pasien bisa terdaftar dalam JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), sehingga biaya pengobatan sepenuhnya ditanggung BPJS Kesehatan.

“Yang utama adalah tindakan medis. Administrasi bisa diproses belakangan, dan kami siap bantu keluarga pasien yang belum paham,” jelas dr. Aya. Di Aceh, pemerintah daerah menanggung kepesertaan JKN asalkan pasien memiliki NIK dan dokumen kependudukan lengkap.

Saat ini, kedua pasien masih dirawat intensif di ICU. “Kondisi mereka terus membaik dan dipantau ketat oleh tim dokter. Semoga cepat pulih,” harap Rohaya.

baca juga: Porsche Tergulingkan Rush, Satu Keluarga Terkapar di Ruang ICU

Inovasi Duta JKN Permudah Akses Kesehatan

Humas RSUCM, dr. Harry Laksamana, mengungkapkan bahwa rumah sakit juga aktif membantu pasien melalui program Duta JKN. Dua staf administrasi—Dinda Shole Khatul Zannah dan Syafrina—dikerahkan sebagai Duta JKN yang mengenakan syal khusus dan siap memandu pasien di sekitar mesin pendaftaran.

Mereka tak hanya menunggu di loket, tetapi juga aktif mendatangi pengunjung untuk menawarkan bantuan penggunaan aplikasi Mobile JKN. Jika pasien belum mengunduh, mereka dengan sabar memandu prosesnya hingga selesai. “Tujuannya mempermudah akses layanan kesehatan sekaligus mengurangi antrean,” jelas Harry.

Baharuddin, Pejabat Pengganti Sementara Kepala BPJS Kesehatan Cabang Lhokseumawe, mengapresiasi inisiatif RSUCM. “Selama data kependudukan seperti NIK dan KK lengkap, klaim BPJS pasti bisa diproses,” tegasnya.

Pengabdian Tanpa Batas di Tengah Libur Panjang

Meski libur nasional dan Idul Adha 2025 berlangsung cukup lama, para tenaga medis RSUCM tetap setia pada tugas. Mereka rela meninggalkan keluarga demi menyelamatkan nyawa orang lain. “Ini bukan sekadar pekerjaan, tapi panggilan jiwa,” pungkas dr. Joandre.