Berita  

Gawat! Anjing Rabies Gigit 9 Warga Pekanbaru, Termasuk Balita!

Ilustrasi anjing rabies

Exposenews.id – Dalam sebuah kejadian yang menghebohkan warga, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Distankan) Provinsi Riau akhirnya memastikan bahwa anjing liar yang meneror dan menggigit sembilan warga di Kota Pekanbaru ternyata positif terinfeksi rabies! Konfirmasi menegangkan ini mereka peroleh langsung setelah melakukan pemeriksaan laboratorium mendalam di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Labor Veteriner dan Kesehatan Hewan.

Tak main-main, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Distankan Riau, Faralinda Sar, dengan tegas menyatakan, “Hasil pemeriksaan anjing di Labor Veteriner dan Kesehatan Hewan menunjukkan anjing tersebut positif rabies.” Pernyataan resmi ini dia sampaikan kepada media pada Senin (25/8/2025), sekaligus membuyarkan harapan bahwa gigitan itu tidak berbahaya.

Merespons Temuan Mengerikan Ini, Distankan Riau Langsung Melakukan Aksi Darurat! Mereka segera bergerak cepat dengan menangani hewan-hewan di sekitar lokasi kejadian, yakni Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Tenayan Raya. Bahkan, sebagai bentuk keseriusan mereka, pemerintah juga langsung mendirikan posko vaksinasi anti-rabies di depan Taman Wisata Alam Mayang, Jalan Imam Munandar, Pekanbaru. Melalui posko ini, warga bisa dengan mudah membawa hewan peliharaannya untuk divaksinasi guna memutus mata rantai penyebaran rabies yang mematikan.

Tidak berhenti di situ, Faralinda menambahkan strategi jitu lainnya, “Kami juga membentuk tim kecil yang berkeliling ke rumah-rumah masyarakat yang memiliki Hewan Penular Rabies (HPR), bersama Bhabinkamtibmas dan pihak kelurahan.” Dia pun menegaskan dengan sangat bahwa pemilik hewan harus bertanggung jawab penuh dengan menyediakan makanan, minuman, dan tempat tinggal yang layak bagi peliharaannya. Dengan begitu, hewan kesayangan mereka tidak akan berkeliaran dan menimbulkan bahaya bagi warga sekitar.

Lantas, Bagaimana Kronologi Terjadinya Serangan Mengerikan Ini? Ternyata, semua ini berawal pada hari Kamis (21/8/2025) yang lalu. Seekor anjing liar berwarna cokelat tiba-tiba saja mengamuk dan menyerang warga secara brutal di sejumlah titik di Kelurahan Tangkerang Timur. Lokasi-lokasi yang menjadi tempat kejadian perkara antara lain Jalan Kamboja Indah, Mangga Besar 3, Jalan H Imam Munandar depan Toyota Agung, Jalan Singgalang, dan Jalan Sudimoro.

Yang membuat kita miris, total korban gigitan mencapai sembilan orang dan salah satunya adalah seorang balita! Sungguh suatu hal yang sangat mengkhawatirkan. Akan tetapi, berkat pertolongan medis yang cepat, seluruh korban akhirnya diperbolehkan pulang tanpa harus menjalani perawatan inap. Sementara itu, anjing liar pelaku penyerangan tersebut berhasil ditangkap dan dilumpuhkan oleh masyarakat setempat yang panik.

Fakta Mengejutkan: Rabies Masih Jadi Ancaman Serius di Indonesia! Berdasarkan data dari Kemenkes, rabies sebenarnya adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus ganas. Penyakit ini secara khusus menyerang sistem saraf pusat pada manusia maupun hewan berdarah panas seperti anjing, kucing, dan kera. Perlu diwaspadai, penularannya umumnya terjadi melalui gigitan atau luka terbuka yang terkena air liur (saliva) hewan yang sudah terinfeksi.

Yang lebih mencengangkan, hingga April 2023, Kementerian Kesehatan masih mencatat rabies sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia, dengan total kematian mencapai 11 orang! Kondisi mengerikan ini tentu membuat masyarakat, khususnya di daerah endemis, harus selalu waspada dan siaga terhadap potensi penularan rabies yang bisa datang kapan saja.

Lalu, Apa Saja Gejala Rabies pada Manusia yang Wajib Diwaspadai? Menurut para pakar kesehatan, terdapat beberapa gejala mengerikan yang biasanya muncul setelah seseorang digigit hewan penular rabies (HPR). Gejala-gejala tersebut antara lain:

  1. Demam tinggi yang muncul tiba-tiba.

  2. Badan terasa sangat lemas dan tidak bertenaga.

  3. Sakit kepala hebat yang tak tertahankan.

  4. Nyeri atau sakit tenggorokan saat menelan.

  5. Penurunan nafsu makan secara drastis.

  6. Gangguan tidur atau insomnia yang parah.

  7. Kesemutan atau rasa panas di lokasi gigitan.

  8. Muncul fobia tertentu yang sangat ekstrem sebelum meninggal, seperti takut air (hydrophobia), takut udara (aerofobia), dan takut cahaya (fotofobia).

Perlu diketahui, semua gejala tersebut umumnya berkembang secara bertahap dan akan semakin parah dari hari ke hari bila tidak segera ditangani oleh tenaga medis profesional.

Lalu, Apa Sebenarnya Penyebab Kematian Akibat Rabies?

Ternyata, kasus kematian rabies di Indonesia mayoritas disebabkan oleh dua faktor utama yang sebenarnya bisa dicegah:

  1. Korban tidak melakukan pertolongan pertama dengan benar setelah digigit hewan. Banyak masyarakat yang masih menganggap remeh luka kecil atau gigitan tanpa darah sebagai sesuatu yang bukan masalah serius.

  2. Korban tidak segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Padahal, rabies hanya bisa dicegah jika pasien mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin sebelum virus menyebar.

Oleh karena itu, Kemenkes terus mengimbau masyarakat agar segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat setelah digigit hewan penular rabies. Langkah ini sangat penting agar pasien bisa langsung mendapatkan vaksin anti-rabies (VAR) dan mencegah virus ganas tersebut berkembang lebih jauh di dalam tubuh. Ingat, rabies hampir selalu berakibat fatal jika sudah menunjukkan gejala! Jangan tunda, segera bertindak!

Dapatkan juga berita teknologi terbaru hanya di newtechclub.com