Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus! Lava Mencapai 400 Meter, Warga Harap Waspada

banner 120x600

LEMBATA, Exposenews.id – Awas! Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, NTT, kembali menunjukkan taringnya dengan erupsi spektakuler pada Minggu (1/6/2025) pukul 18.14 Wita. Kali ini, gunung itu benar-benar tak main-main! Alat seismograf mencatat amplitudo maksimum mencapai 40 mm dengan durasi letusan selama 49 detik yang cukup membuat bulu kuduk berdiri. “Suara gemuruhnya menggelegar sampai ke pemukiman warga, disusul lontaran lava pijar yang mencapai jarak 400 meter dari kawah utama,” jelas Syawaludin, petugas PGA Ile Lewotolok, dengan wajah serius.

Abu Vulkanik Capai 300 Meter, Ancam Kesehatan Warga

Tak cuma lava yang bikin was-was! Letusan kali ini juga menyemburkan kolom abu raksasa setinggi 300 meter di atas puncak gunung yang sudah setinggi 1.723 mdpl itu. “Abunya terlihat jelas berwarna putih keabu-abuan dengan kepadatan sedang, sekarang bergerak mengarah ke barat laut,” tambah Syawaludin sambil menunjuk ke arah gunung. Para ahli langsung angkat bicara, abu vulkanik ini bisa benar-benar mengganggu pernapasan warga sekitar.

Menyikapi situasi genting ini, tim PGA langsung mengambil langkah tegas. Mereka menetapkan zona bahaya dengan radius 2 km dari pusat erupsi yang wajib dikosongkan. “Khusus sektor selatan, tenggara, dan barat, jarak amannya lebih jauh lagi – mencapai 2,5 km!” tegas Syawaludin. Ia juga mengingatkan pentingnya menggunakan masker bagi yang terpaksa beraktivitas di luar rumah. “Ini bukan sekedar imbauan, tapi peringatan keselamatan!” tegasnya.

Meski status masih Level II (Waspada), para ahli memastikan aktivitas vulkanik gunung ini terus meningkat. “Kami sudah memantau pola erupsinya sejak 2017, dan kali ini cukup signifikan,” ujar seorang vulkanolog. Warga di zona rawan harus segera mempersiapkan masker N95, air bersih, dan tas darurat. Tim pemantau pun bekerja tanpa henti untuk memberikan peringatan dini jika situasi memburuk.

Efek letusan mulai terasa di sektor transportasi udara. “Abu vulkaniknya berpotensi mengganggu jalur penerbangan regional,” jelas seorang petugas bandara. Meski belum ada penerbangan yang dibatalkan, semua maskapai telah mendapat instruksi ketat untuk memantau perkembangan terbaru. “Kami terus berkoordinasi dengan BMKG dan PVMBG,” tambahnya.

Di tengah situasi ini, aktivitas sehari-hari warga Lembata tetap berjalan. “Sekolah dan kantor masih buka, tapi kami wajibkan penggunaan masker di luar ruangan,” kata Kepala Dinas Pendidikan setempat. BPBD juga telah menyiagakan posko-posko darurat di berbagai titik. “Kami siap evakuasi jika diperlukan,” janji seorang petugas BPBD.

Gunung ini memang punya rekam jejak mengkhawatirkan. Erupsi besar November 2020 lalu bahkan memaksa ribuan warga mengungsi saat abu vulkaniknya mencapai ketinggian 4 km! “Karakter gunung ini eksplosif, bisa mengeluarkan aliran piroklastik dan material vulkanik berbahaya,” papar ahli vulkanologi setempat. Itu sebabnya jarak aman harus benar-benar dipatuhi.

BPBD Lembata tak main-main dalam mengantisipasi bencana. “Kami sudah menyiapkan logistik darurat di 10 titik pengungsian,” jelas Kepala BPBD. TNI dan Polri juga telah disiagakan untuk membantu evakuasi jika diperlukan. “Tim kami siap bergerak dalam waktu kurang dari 30 menit,” tegas Komandan Kodim setempat.

Baca juga: Porsche Tergulingkan Rush, Satu Keluarga Terkapar di Ruang ICU

Di tengah situasi seperti ini, hoax seringkali lebih berbahaya dari erupsi itu sendiri. “Masyarakat harus kritis dan hanya percaya informasi dari kanal resmi BPBD dan Pos PGA,” imbau Sekda Lembata. Mereka juga membentuk tim khusus untuk memantau dan menindak penyebar berita palsu.

Meski erupsi kali ini belum menimbulkan korban, kewaspadaan tetap nomor satu! “Patuhi semua imbauan petugas, pakai masker, dan jauhi zona bahaya,” pesan Bupati Lembata. Tim pemantau akan terus mengupdate informasi terbaru. “Jangan panik, tapi jangan juga menganggap remeh,” tutupnya dengan nada serius.