Wagub Kandouw Bilang Empat Pilar Ini Bisa Tekan Inflasi dan Bandit Pangan

Exposenews.id, MANADO – Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven O.E Kandouw mengingatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar mengutamakan empat pilar dalam menekan inflasi. Keempatnya yaitu menjaga ketersediaan pasokan bahan pokok, termasuk harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.

Dikatakan Wagub Kandouw bahwa tahun 2024 masih ada tantangan. Salah satunya menghadapi bandit-bandit pangan.

“Pasti pelaku atau saya katakan bandit pangan sudah belajar dengan penetrasi kita tahun lalu,” ujar Kandouw dalam Capacity Building dan Rakor TPID Sulut Kabupaten Kota di Kantor BI Sulut, hari ini.

Olehnya, Kandouw meminta untuk tidak jumawa dengan capaian yang diraih tahun 2023. “Menurut hemat saya perlu sustainable dilanjutkan. Seperti gerakan pangan murah dan operasi pasar. Ini ternyata mampu melawan walaupun bandit pangan ngamuk,” sebutnya.

Kandouw berujar laju inflasi di 2023 dapat terkendali karena sinergitas yang baik. Karena itu dia mengapresiasi peran semua pihak.

“Jadi itu semua bisa terkendali karena tidak lepas dari kerja sama kita, koordinasi kita baik dari Bank Indonesia, pemerintah daerah dan juga TPID provinsi dan kabupaten/kota. Jadi saya mewakili Pak Gubernur ucapkan terima kasih atas kerja sama luar biasa ini,” kata dia.

Terkait untuk insentif fiskal, Wagub Kandouw kembali mengingatkan mendorong kepada kepala daerah dan DPRD agar disisihkan untuk pengendalian inflasi.

“Sosilaisiasi lintas nomenklatur, jangan hanya Dinas Sosial, Dinas Pangan, Perdagangan lunga visi inflasi. Semua harus diarahkan ke sini. Contoh Dinas Infokom terus menyuarakan bahayanya inflasi, tentang bahaya tengkulak beroperasi,” jelasnya seraya meminta masyarakat agar tidak panik dengan memborong bahan pokok di Sulut karena stoknya mencukupi.

Selain itu, Wagub Kandouw juga mengharapkan pengendalian inflasi diambil dari dana desa. Di mana, tahun lalu hanya terserap 2 persen.

“Sudah direspons ibu kepala perbendaharaan hanya 2 persen dana desa, malah turun. Mudah-mudahan rakor ini disosialisasikan lagi agar naik. Paling tidak 5 persen,” tukasnya.

(RTG)

Exit mobile version