Exposenews.id, KOTAMOBAGU – Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu mencanangkan 10 ribu pohon cabai. Pencanangan diawali dengan penanaman yang langsung dilakukan Pejabat Wali Kota Kotamobagu Asripan Nani, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Fernando Butar-butar, Kepala BPS Kotamobagu, dan Kepala Bulog Bolmong di lahan eks rumah dinas Wali Kota Kotamobagu, Kamis (11/1/2024).
Penanaman pohon cabai itu disambut baik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara. BI optimis upaya Pemerintah Kota Kotamobagu itu dapat menekan laju inflasi di Kotamobagu.
“Ini adalah bentuk nyata upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Kotamobagu, BI, dan TPID guna penanggulangan inflasi,” kata Fernando Butar-butar kepada wartawan, kemarin.
Fernando berharap dengan penanaman cabai ini, tidak akan terulang lagi lonjakan harga cabai hingga Rp200 ribu per kilogram. Terlebih dua bulan ke depan akan menghadapi Ramadhan.
“Kalau harganya masih melambung, kita sudah sepakat untuk mengirimkan stok cabai dari daerah lain jika diperlukan. BI akan bantu biaya transportasinya,” ujar Fernando.
BI juga, sambung Fernando, sebelumnya sudah lakukan panen bawang merah di kelompok pertanian Berkah di Kelurahan Pobundayan Kotamobagu. Selain itu melakukan penanaman tomat di sekitar Kotamobagu.
“Semoga ini dapat memenuhi supply di sini,” pungkasnya.
Sementara, Asripan Nani berujar penanaman cabai diprakarsai oleh seluruh ASN Kotamobagu. Jumlah yang ditanam mencapai 10 ribu pohon yang dilaksanakan dalam dua tahap
“Tahap pertama hari ini sebanyak 6.000 dan 4.000 pada tahap kedua. Tahap kedua kita undang Pak Gubernur Olly Dondokambey,” jelas Asripan Nani.
Menurut Asripan Nani, upaya ini adalah program Mari Jo Bakobong. Tujuannya untuk mendorong dan memotivasi masyarakat Kotamobagu agar menjadikannya sebagai budaya atau kebiasaan masyarakat untuk memanfaatkan lahan-lahan yang selama ini tak dimanfaatkan dengan baik.
“Kenapa ini dilakukan? Supaya juga dapat mengantisipasi inflasi yang setiap bulan dan setiap saat bergelombang bisa turun bisa juga naik,” imbuhnya.
Dia turut mengapresiasi BI Sulut, BPS Kotamobagu, dan Bulog Bolmong yang terus memberikan dukungan supaya harga-harga di Kotamobagu terjaga dengan baik. “Kami tidak hanya fokus di cabai tapi juga di komoditi-komoditi lainnya seperti tomat dan bawang. Tapi untuk saat ini kenapa cabai ya karena cabai jadi komoditi terbesar penyumbang inflasi selain beras,” katanya.
(RTG)