Exposenews.id, MANADO – Manado alami inflasi 0,68 persen sepanjang Desember 2023. Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) Asim Saputra, hari ini.
“Inflasi year on year pada Desember 2023 mencapai 2,87 persen. Angka yang sama juga terjadi untuk inflasi tahun kalender 2023,” kata Asim.
Dari 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) 10 kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,94 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,84 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,92 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,72 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,70 persen, kelompok transportasi sebesar 1,57 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,22 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,03 persen dan kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen.
“Satu kelompok lainnya mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 persen,” jelasnya.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada Desember 2023, antara lain: beras 1,0397 persen, cabai rawit 0,5945 persen, nasi dengan lauk 0,1290 persen, angkutan udara 0,1263 persen, dan cabai merah sebesar 0,1078 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy, antara
lain bawang merah 0,1131 persen, ikan oci 0,0955 persen, ikan cakalang/ikan sisik 0,0825 persen, tomat 0,0789 persen, dan air kemasan 0,0635 persen.
“Sementara beberapa komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi mtm terbesar pada Desember 2023, antara lain: cabai rawit 0,3500 persen; angkutan udara 0,1796 persen; bawang merah 0,0986 persen; daging babi 0,0709 persen; tomat 0,0578 persen; cabai merah 0,0564 persen; gula pasir 0,0321 persen; pepaya 0,0213 persen; apel 0,0195 persen dan emas
perhiasan sebesar 0,0169 persen,” tambahnya.
Komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi mtm terbesar adalah ikan cakalang/ikan sisik 0,0593 persen; ikan mujair 0,0528 persen; beras 0,0387 persen; buncis 0,0251 persen; ikan oci 0,0215 persen; ikan deho 0,0190 persen; cumi-cumi 0,0162 persen; ikan
malalugis/ikan sorihi 0,0144 persen; ikan selar/ikan tude 0,0136 persen dan
ikan tindarung 0,0109 persen.
(RTG)