Exposenews.id, Manado – Kota Manado pada Mei 2023 mengalami deflasi 0,22 persen dibanding April 2023. Namun bila dibanding dengan Mei 2022, Manado justru mengalami inflasi 3,44 persen atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen dari 110,17 pada bulan Mei 2022 menjadi 113,96 di bulan Mei 2023.
“Untuk inflasi tahun kalender 2023 sebesar 0,94 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara Asim Saputra, saat penyampaian Berita Resmi Statistik, Senin (5/6/2023).
Dari 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) 8 kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok transportasi sebesar 9,09 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,88 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,45 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,96 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,35 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,34 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,60 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,29 persen.
“Dua kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 1,02 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen, sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan,” sebut Asim.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada Mei 2023, antara lain bensin sebesar 0,9743 persen, beras sebesar 0,7539 persen, angkutan dalam kota sebesar 0,3160 persen, nasi dengan lauk 0,1322 persen, ikan cakalang/ikan sisik 0,1313 persen.
Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy antara lain angkutan udara sebesar 0,2834 persen, cabai rawit 0,1441 persen, tomat 0,1346 persen, ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso 0,0863 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,0798 persen.
Beberapa komoditas yang memberikan sumbangan/andil inflasi mtm terbesar pada Mei 2023, antara lain bawang merah sebesar 0,1212 persen, soto sebesar 0,0539 persen, ikan oci 0,0514 persen, ikan deho 0,0420 persen, ikan malalugis/ikan sorihi 0,0309 persen, capcai 0,0309 persen, ikan bubara 0,0243 persen, bawang putih 0,0221 persen, parfum 0,0184 persen dan cumi-cumi 0,0135 persen.
“Komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi mtm terbesar adalah angkutan udara sebesar 0,5686 persen, ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,0368 persen, ikan selar/ikan tude sebesar 0,0273 persen, sawi putih/pecay/pitsai 0,0217 persen, cabai rawit 0,0184 persen, daun bawang sebesar 0,0127 persen, ikan tuna sebesar 0,0115 persen, ikan teri 0,0097 persen; kangkung 0,0093 persen dan pisang sebesar 0,0070 persen,” pungkasnya.
(RTG)