Manado  

Komunitas Unique Ciptakan Lulusan Mahasiswa Berintegritas Anti Korupsi

Komunitas Unique.
banner 120x600

Exposenews.id, Manado – Saat ini banyak sekali beredar tentang apakah perguruan tinggi peduli dengan jumlah aksi yang terus meningkat dan banyaknya praktek-praktek gratifikasi dan bersenjatakan di kampus dunia. Hal ini yang melatarbelakangi sejumlah mahasiswa mendirikan satu komunitas yang diberi nama Unique.

Komunitas unique dimulai dari manajemen konsentrasi kelas operasional yang ada di FEB Unsrat pada angkatan Rivo Assa menjadi ketua kelas dan menginisiasi komunitas ini bernama “Unique”. Saat itu tak semua mahasiswa suka kelas manajemen operasional karena banyak yang belum paham supply chain management dan keunggulan serta potensi kerja jika menguasai ilmu ini.

“Maka kelas dibuat secara kolaboratif dan partisipatif kebetulan saat itu Rivo adalah ketua senat FEB. Selanjutnya dari tahun ke tahun anggota komunitas ini terus bertambah ketika mereka memilih konsentrasi manajemen operasional,” kata Inky Palar, Ketua Forum Unique, hari ini.

Dikatakan Inky bahwa awalnya komunitas ini hanya menjadi asisten dosen dan membantu menciptakan kelas yang tidak membosankan dengan mencoba metode-metode pembelajaran yang digitalisasi. Komunitas ini membuat video pembelajaran dan melatih kemampuan dalam berkomunikasi di kelas, serta melaksanakan kunjungan perusahaan ke perusahaan manufaktur.

“Kemudian kita berkembang terus menerus sesuai kebutuhan pelatihan, maka di komunitas Unique ada yang menjadi dosen, ASN, bankir, pengusaha, asuransi, fotografer, pelaku pariwisata, peneliti, konsultas bisnis dan bahkan menjadi artis seperti Leviano Karamoy,” kata Inky.

Menurut Inky, terwujudnya kualitas lulusan yang Unggul dan Unique merupakan visi dari unique dengan motto unique yaitu kepercayaan, komitmen dan tindakan dengan misi pertama, yaitu mengembangkan talenta mahasiswa. Kedua, melatih talenta baru mahasiswa dan ketiga menciptakan lulusan yang berintegritas dan anti korupsi.

“Hal ini memunculkan semangat membuat komunitas unique untuk melatih mahasiswa siap kerja dan memberikan rekomendasi mereka untuk bekerja juga melatih mental dan kompetensi dasar mereka. Manajemen operasional intinya adalah berbicara tentang nilai dari perubahan secara efektif dan efisien. Sejak masih menjadi mahasiswa mereka sudah bekerja dan bahkan belum lulus ada yang sudah mendapatkan pekerjaan yang layak,” ujarnya lagi.

Dalam komunitas unique, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus yang banyak seperti cara kerja proyek kajian dan mengikuti rapat rapat di pemerintahan dan perusahaan juga mendapat pengalaman terlibat dengan survey nasional maupun internasional seperti bersama Transparancy International Indonesia dan organisasi WILAT (woman in Logistics and Transport) , Bank Indonesia dan kajian terkait stunting dan antikorupsi.

Uniknya sebagai komunitas membantu pekerjaan organisasi formal seperti BEM dan HIMAJU, melakukan gerakan moral untuk berintegritas dan anti korupsi. Di pihak lain mengadakan seminar-seminar dengan mengundang ahli-pakar dibidangnya.

Sebagai catatan setiap narasumber di Unique tidak ada yang meminta honor bahkan mereka bersedia menjadi pembimbing komunitas ini dan sudah lebih dari 77 narasumber dan seminar yang dilaksanakan unique sejak membentuk komunitas ini tahun 2010.

Pembimbing komunitas unique ada 33 ini adalah semua anggota Komunitas PBAK (Pendidikan Budaya Anti Korupsi) dan personal lainnya diantaranya ada Haris Kai, Dr. Magdalena Wullur, Noldy Tuerah PhD, Erryl Davy Lumintang, Dr. Joyce Kumaat, Hein Namotemo, Risat Sanger, Nyoman Sutapa dan Joko Purnomo dan lainnya yang telah membimbing selama perjalanan yang lumayan panjang yaitu 13 tahun dengan berbagai cerita. Karena bagaimanapun pembelajaran karakter dan kebutuhan membutuhkan waktu dan mental yang kuat.

“Diharapkan komunitas ini terus bergerak maju walaupun disadari masih banyak yang harus diperbaiki untuk terus berkembang. Namun diharapkan komunitas yang positif ini menyebar di fakultas atau universitas lain di Sulawesi Utara untuk membantu perguruan tinggi dalam mewujudkan program kerja pemerintah daerah dalam mengurangi aksi, dan Indikator Utama Perguruan Tinggi juga menghasilkan kualitas lulusan yang unggul dan anti korupsi,” pungkasnya.

(RTG)