Manado Deflasi 0,21 Persen, Asim Saputra: Tarif Angkutan Udara Penyebabnya

Ilustrasi pesawat

Exposenews.id, Manado – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) mengumumkan Kota Manado mengalami deflasi sebesar 0,21 persen pada Februari 2023. Secara tahun kalender, inflasi Manado sampai saat ini mencapai 0,15 persen.

Kepala BPS Sulut, Asim Saputra mengatakan dari 11 kelompok pengeluaran di Kota Manado, secara year on year (yoy) delapan kelompok pengeluaran mengalami peningkatan indeks. Kedelapan kelompok itu yaitu kelompok transportasi 19,38 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,08 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,43 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 3,12 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 3,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,97 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,72 persen dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,50 persen.

“Dua kelompok pengeluaran yang mengalami
penurunan indeks, yaitu kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya sebesar 1,31 persen dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sedangkan kelompok pendidikan cenderung stagnan,” ujar Asim Saputra saat penyampaian Berita Resmi Statistik, hari ini.

Dipaparkan Asim bahwa komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada Februari 2023 yakni bensin sebesar 0,9775 persen, angkutan udara 0,8163 persen, beras 0,4117 persen, angkutan dalam kota 0,3227 persen, dan minyak goreng 0,2985 persen. Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy, antara lain: kangkung sebesar 0,1559 persen, cabai rawit sebesar 0,1254 persen, ikan oci sebesar 0,0791 persen, ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso sebear 0,0624 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,0609 persen.

“Sementara beberapa komoditas yang memberikan sumbangan/andil deflasi mtm terbesar pada Februari 2023, antara lain angkutan udara sebesar 0,5269 persen, tomat 0,1634 persen, pepaya 0,0444 persen, telur ayam ras sebesar 0,0304 persen, ikan kembung/ikan gembung/ ikan banyar/ikan gembolo/ikan aso-aso sebesar 0,0189 persen, daging ayam ras 0,0152 persen, ikan oci 0,0110 persen, nanas 0,0105 persen, minuman ringan 0,0066 persen dan sabun cair/cuci piring sebesar 0,0063 persen,” Asim menjelaskan.

“Komoditas yang memberikan andil inflasi mtm terbesar adalah ikan cakalang/ikan sisik sebesar 0,1241 persen; beras sebesar 0,0565 persen; ikan selar/ikan tude sebesar 0,0354 persen; cakalang diawetkan sebesar 0,0322 persen; ikan deho sebesar 0,0265 persen; ikan malalugis/ikan sorihi sebesar 0,0241 persen; bawang merah sebesar 0,0232 persen; ikan mujair sebesar 0,0226 persen; sepatu anak sebesar 0,0217 persen dan semangka sebesar 0,0217 persen,” pungkasnya.

(RTG)

Exit mobile version