Exposenews.id, Jakarta – Similarweb merilis data yang mengejutkan warga +62 atau warga Indonesia. Di mana ternyata dalam rilis itu, Indonesia disebut menjadi negara dengan jumlah pengguna aplikasi MiChat terbanyak se-dunia.
Berdasarkan data yang dirilis Similarweb, pengguna MiChat sebagian besar merupakan netizen Indonesia, yakni mencapai 83,73 persen. Sedangkan di peringkat kedua ditempati Prancis dengan 5,96 persen, Argentina 4,25 persen, Malaysia 2,52 persen, dan Amerika Serikat (AS) 2,19 persen.
Bagi Malaysia, jumlah pengguna yang berasal dari Negeri Jiran itu mengalami penurunan drastis hingga mencapai 42,57 persen.
“Negara mana yang paling banyak mengirim lalu lintas ke michat.sg akhir-akhir ini? Dari mana audiens inti mereka berasal? Bulan lalu Indonesia adalah negara teratas yang mengirimkan lalu lintas desktop ke michat.sg,” tutur Similarweb dalam keterangannya.
Sementara untuk pengguna secara keseluhuran, Michat digunakan oleh 63,42 persen pria dan 36,58 persen wanita.
Sedangkan dari rentan usia, aplikasi MiChat ini banyak digunakan oleh orang-orang berusia 18-24 tahun, yakni sebanyak 37,45 persen.
Kemudian orang-orang berusia 25-34 tahun sebanyak 32,91 persen, dan usia 35-44 tahun sebanyak 14,41 persen.
Data dari Similarweb itu pun menempatkan warga Indonesia sebagai netizen yang paling doyan berseluncur di aplikasi MiChat.
Sampai saat ini, aplikasi yang muncul sejak 2018 itu telah diunduh sebanyak lebih dari 50 juta kali di Play Store.
Begitu juga di Apple Store, aplikasi MiChat menempati peringkat keempat untuk kategori media sosial, dan mendapat rating sebesar 4,4.
Di Indonesia, penggunaan aplikasi MiChat ini kerap menjadi perbincangan karena banyak disalahgunakan. Kasus prostitusi menjadi salah satu penyebab mengapa aplikasi MiChat dipandang negatif oleh warga Indonesia.
Bukan tanpa alasan, banyak kasus prostitusi yang dibongkar Polisi menggunakan aplikasi MiChat sebagai alat komunikasi dan transaksi antara pelaku dan pelanggannya.
Padahal, aplikasi ini diciptakan untuk membantu para pengguna berkomunikasi dengan teman, kerabat, dan keluarga.
Sayangnya, belakangan ini, diketahui banyak masyarakat, khususnya di Indonesia, yang menyalahgunakan aplikasi ini untuk tujuan prostitusi online.
(RTG)