Exposenews.id, Manado – Soal insiden oknum wisudawan pria dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian membentangkan sepucuk kertas bertuliskan ‘UNSRAT MASIH BANYAK PUNGLI’ harus ditanggapi secara bijak oleh petinggi di Unsrat. Hal ini dikatakan Praktisi Hukum Sulawesi Utara, Vebry Tri Haryadi, Kamis (26/5/2022).
Menurut Pengacara ini, petinggi di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) jangan alergi terhadap kritikan. “Ini harus ditanggapi sebagai kritikan bagi Unsrat. Bukannya malah kebakaran jenggot dan mengambil tindakan yang tak ideal sebagai lembaga pendidik, karena kritikan dibutuhkan Unsrat untuk lebih baik lagi menjadi universitas unggulan tak hanya di Sulawesi Utara namun umumnya di Indonesia sebagai universitas dengan falsafah Sitou Timou Tumou Tou yang artinya manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain. Sehingga petinggi Unsrat harus menanggapi secara bijak saja bahwa ini kritikan untuk membangun Unsrat lebih baik lagi,” kata mantan wartawan ini.
Lanjutnya, dengan Unsrat dikritik oleh wisudawannya sendiri merupakan hal yang baik untuk benar-benar membebaskan Unsrat dari perilaku pungli yang bukan menjadi rahasia umum bahwa itu ada. “Tak perlu kita mencari kesalahan bagi oknum wisudawan ataupun mahasiswa bahkan dosen yang berani mengutarakan kritikan bagi Unsrat yang merupakan universitas yang mereka cintai. Jika petinggi Unsrat alergi kritikan dan malah memberikan sanksi bagi oknum wisudawan atau pun membawa ke jalur hukum, maka saya siap membela oknum wisudawan tersebut sebagai kuasa hukumnya,” tegas Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ormas Adat Manguni Indonesia ini.
Seperti diketahui pada saat 1.380 mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado diwisuda, Rabu (25/5/2022). Dari 1.380 wisudawan, 775 mengikuti secara offline dan 605 mengikuti secara online.
Pada wisuda tersebut sempat terjadi sebuah insiden. Di mana salah satu wisudawan pria dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian membentangkan sepucuk kertas bertuliskan ‘UNSRAT MASIH BANYAK PUNGLI’ di depan kamera siaran langsung sesudah mendapatkan ijazah.
Bahkan sebelum membentangkan sepucuk kertas tersebut, dia sempat memberikan sepucuk kertas kepada Rektor Unsrat supaya rektor membacanya.
(RTG)
