Exposenews.id, Manado – Badan Pusat Statistik (BPS) akan kembali melanjutkan Sensus Penduduk 2020 (SP 2020 Lanjutan) pada Mei hingga Juni mendatang. Pasalnya pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 lalu belum terselenggara secara maksimal disebabkan pandemi Covid-19.
“Data-data strategis seperti keadaan demografi, tingkat kesehatan masyarakat tidak kita peroleh dengan maksimal saat dua tahun lalu,” kata Kepala BPS Sulut, Asim Saputra seusai kegiatan Sosialisasi SP2020 di Kantor BPS Sulut, Rabu (21/4) siang.
BPS Sulut, kata Asim, nantinya akan memotret data penduduk terkini di tahun 2022 dan mengumpulkan data terperinci terkait karakteristik penduduk melalui pelaksanaan SP 2020 Lanjutan. Tekhnisnya, saat petugas sensus datang ke rumah warga, bakal memberikan sekitar 80 pertanyaan yang akan dijawab oleh warga atau responden.
“Pertanyaannya cukup kompleks. Ada 3 kabupaten yang kami lakukan secara manual menggunakan kuisioner karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan. Sementara di 12 kabupaten kota petugas mendata dengan menggunakan aplikasi Capi,” ungkap Asim.
Lanjut dia, pendataan lengkap akan mulai dilaksanakan pada Juni 2022. Pendataan lengkap ini akan menerapkan metode sampling. Para petugas akan mendatangi rumah warga untuk melakukan wawancara.
“Targetnya di bulan Juli data sudah mulai diolah dan di akhir tahun sudah bisa dipublikasikan,” terangnya.
“Datanya nanti sangat lengkap dan rinci. Data ini akan melengkapi data Dukcapil yang selama ini dikumpulkan di kabupaten kota. Data ini diharapkan dapat memetakan posisi demografi penduduk, bagaimana derajat kesehatan, posisi penduduk perempuan dan beragam karakteristik data yang dikumpulkan,” imbuh Asim.
Ia mengatakan, saat ini di beberapa kabupaten kota sementara dilaksanakan proses pelatihan bagi 1.276 orang petugas sensus. Pelatihan yang rencananya akan digelar selama 4 hari untuk menghasilkan petugas sensus yang mampu bekerja dengan baik dan handal.
“Mereka akan diupah setara UMP. Setelah menjalani pelatihan selama 4 hari, kita jadwalkan untuk melakukan pemutakhiran data penduduk di wilayah kerja para petugas lapangan. Rencananya usai lebaran,” jelas Asim.
Dia juga mengungkapkan bahwa di Sulawesi Utara total ada 69.408 rumah tangga yang akan dikunjungi oleh para petugas sensus penduduk lanjutan, yang tersebar di 4.338 blok sensus atau wilayah kerja statistik. “Ini setara dengan dusun, RW atau gabungan beberapa rukun tetangga,” terangnya.
Lebih jauh Asim mengungkapkan, BPS berkomitmen untuk menghadirkan data kependudukan yang terintegrasi. Artinya tidak ada lagi perbedaan antara data BPS dengan data dari Dukcapil.
“SP 2020 sudah menerapkan sistem satu data, integrasi data dengan Dukcapil. Basis datanya berasal dari Dukcapil. Data kependudukan itu satu, yakni data penduduk Indonesia,” katanya.
Karena itu dia meminta dukungan media massa dan organisasi perangkat daerah dalam mensukseskan SP 2020 lanjutan ini.
(RTG)