Exposenews.id, Manado – Ribuan siswa SMA Negeri 9 Manado ikut pemeriksaan PCR yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (3/2/2022). Pemeriksaan itu merupakan tindak surveillance berkala terkait dengan pembelajaran tatap muka (PTM).
“2.086 siswa, 106 guru, dan 34 pegawai diwajibkan ikut PCR karena alangkah baiknya warga sekolah semua dites. Mencegah lebih baik daripada mengobati,” ujar Kepala SMA Negeri 9 Manado, Meidy Tungkagi, saat ditemui di ruang kerjanya.
Dikatakan Meidy bahwa PCR dilakukan secara mendadak agar tidak ada siswa maupun guru yang meminta izin tidak masuk sekolah karena takut dites. “Dari dua hari lalu saya sudah tahu karena sudah berkoordinasi dengan, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Satgas Penanganan COVID-19 Sulut. Tapi saya baru sampaikan ke guru maupun siswa saat hari pelaksanaannya. Saya berterimakasih kepada dinkes dan satgas yang sudah datang kali ini,” Meidy mengatakan.

Menurutnya, jika siswa atau guru atau pegawai yang hasilnya positif COVID-19 setelah diperiksa, maka diminta untuk isolasi mandiri di rumah. “Kita ikuti saja anjuran protokol kesehatan yang ada,” tambahnya.
Meidy bilang selama PTM dilaksanakan, belum ada kasus positif yang menimpa siswa maupun guru. Dia berharap hasil swab juga akan menunjukkan hasil yang baik.
“Semoga hasilnya aman-aman,” tutup dia.
Sementara, Kasie Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sulut, Mery Pasorong membenarkan pemeriksaan swab tengah dilakukan di SMA dan SMK se-Sulut. Pemeriksaan sudah diatur dalam edaran Menteri Kesehatan.
“Memang pemeriksaan dilakukan secara berkala, di dalamnya boleh tiga bulan sekali. Pemeriksaan wujud evaluasi PTM itu sendiri,” kata Mery.
Ditambahkannya bahwa jika didapati hasil PCR positif COVID mendominasi, maka sekolah tersebut bisa ditutup sementara waktu. “Persentasenya hasil perhitungannya ada sebagaimana diatur dalam edaran Menkes,” ungkap dia.
Dia menyebut pemeriksaan ke depan akan dilakukan juga di SMP maupun SD. “Sekarang ini SMA dan SMK yang memang dibawahi langsung Pemprov Sulut. Tapi ke depan kita akan bantu pemeriksaan ke kabupaten kota memeriksa siswa SMP dan SD,” tutup dia.
(RTG)