Turun 2,65 Persen Dibanding September, Ekspor Sulut Mencapai US$ 81,70

Ilustrasi BPS
banner 120x600

Exposenews.id, Manado – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) mencatat nilai ekspor (Nonmigas) Sulut sepanjang Oktober 2021 senilai US$ 81,70 juta. Angka ini menurun 2,69 persen dibandingkan September 2021 yang mencapai US$ 83,96 juta (m-to-m).

“Tetapi bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2020 (y-on-y), nilai ekspor Sulawesi Utara mengalami kenaikan sebesar 44,14 persen,” tulis rilis BPS Sulut, Minggu (5/12/2021).

Dilihat dari golongan barang HS2 digit, kontributor tertinggi pada Oktober 2021 diduduki oleh komoditi lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15). Pada bulan Oktober 2021 terjadi penurunan share golongan ini terhadap total ekspor menjadi 62,87 persen, dibandingkan dengan bulan yang lalu yang mencapai 69,30 persen.

Golongan barang tersebut pada bulan Oktober diekspor ke enam negara tujuan yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Spanyol, dan Malaysia. Nilai FOB ekspor dari golongan barang HS 15 ini mengalami penurunan sebesar 11,71 persen dari bulan sebelumnya (m-to-m). Namun dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2020 (y-on-y) mengalami peningkatan sebesar 114,57 persen.

Dari sisi volume ekspor Sulawesi Utara, terjadi peningkatan sebesar 17,17 persen dibanding September 2021. Salah satu komoditi yang mengalami peningkatan volume ekspor terbesar adalah bahan kimia organik (HS 29). Sedangkan komoditi dengan penurunan volume terbesar adalah berbagai makanan olahan (HS 21) sebesar 25,79 persen.

“Posisi teratas negara tujuan ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada Oktober 2021 adalah Amerika Serikat, yakni senilai US$ 25,11 juta atau 30,74 persen dari total nilai ekspor nonmigas. Adapun produk yang paling banyak diekspor ke negara tersebut adalah lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15),” tambah BPS Sulut.

Dari sisi volume ekspor Sulawesi Utara di Oktober 2021, salah satu negara tujuan yang terjadi peningkatan volume ekspor terbesar adalah Australia sebesar 6.458,74 persen. Selain itu, negara tujuan dengan penurunan berat ekspor terbesar adalah Belanda yaitu sebesar 98,63 persen.

(RTG)