Exposenews.id, Manado – Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada publik untuk bisa mengetahui persediaan obat terapi Covid-19 di apotek lewat https://farmaplus.kemkes.go.id/. Ini dimaksudkan agar masyarakat tidak bingung saat hendak mencari obat terapi tersebut.
Sejumlah masyarakat di Kota Manado sudah mencoba website tersebut. Namun banyak yang kecewa karena apa yang tertera di website tidak sesuai dengan kondisi di apotek.
Seperti yang dialami oleh Benny, warga Kecamatan Malalayang.
“Berapa hari lalu saya hendak pesan favipirafir di salah satu apotek. Saya buka dulu website farmaplus.kemkes.go.id untuk memastikan persediannya ada apa enggak. Saat dibuka di website saya temukan stoknya lebih dari 100 di apotek yang ada di Jalan Sam Ratulangi, makanya saya langsung ke apotek itu,” ujar Benny kepada Exposenews.id, Rabu (28/7).
Sayangnya, saat Benny ke apotek itu, dia tidak menemukan obat yang hendak dibelinya. Menurut Benny, pihak apotek bilang obatnya tidak ada.
“Saya langsung bilang ke apotek kenapa di website ada banyak sampai lebih dari 100, eh malah di apoteknya tidak ada,” ujar Benny.
Lanjut Benny, saat ke apotek dia membawa resep dari dokter untuk beli favipiravir. “Kecewa banget karena di apoteknya gak ada,” jelasnya.
Dia berharap tidak ada permainan dari apotek karena obat terapi covid sangat dibutuhkan oleh pasien covid.
(RTG)