Oleh: Ronald Ginting
Exposenews.id, Manado – Pertumbuhan ekonomi Ekonomi Sulawesi Utara mengalami kontraksi sebesar -0,99 persen di tahun 2020. Hal ini merupakan efek pertumbuhan sebagian besar lapangan usaha yang juga terkontraksi, dampak dari pandemi Covid-19.
“Kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar -25,96 persen. Diikuti oleh Transportasi dan Pergudangan sebesar -13,78 persen dan Jasa Lainnya sebesar
-10,06 persen. Ketiga lapangan usaha tersebut merupakan lapangan usaha yang berkaitan erat dengan aktivitas pariwisata yang mengalami pukulan paling kuat akibat adanya pandemi covid-19 pada tahun 2020,” kaya Plt Kepala Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara, Norma Regar, hari ini.
Dijelaskan Norma bahwa lapangan usaha yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi yakni Informasi dan Komunikasi sebesar 10,90 persen, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 8,28 persen, dan Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es sebesar 6,95 persen.
“Mengapa informasi dan komunikasi bertumbuh tunggu karena konsumsi pulsa dan paket data akibat aktivitas masyarakat yang masih cukup banyak dilakukan di rumah seperti work from home, school from home, beribadah dari rumah, serta
kegiatan sosial lainnya,” tambah Norma.
Ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan IV-2020 bertumbuh 7,66 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi produksi, sebagian besar lapangan
usaha mulai tumbuh membaik sebagai dampak aktivitas masyarakat yang terus meningkat.
“Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah yang tumbuh sebesar 16,45 persen,” jelasnya.
Sementara ekonomi Sulawesi Utara pada triwulan IV-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar -2,23 persen bila
dibandingkan dengan triwulan IV tahun sebelumnya (y-on-y).
“Dari sisi produksi, kontraksi terdalam terjadi pada lapangan usaha Perdagangan, yakni sebesar -8,74 persen.
Sementara dari sisi pengeluaran, kontraksi terdalam terjadi
pada komponen Ekspor Barang dan Jasa yakni sebesar -10,43 persen,” tukasnya.
(RTG)