Mendagri Puji Pertumbuhan Ekonomi Sulut

banner 120x600

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Muhammad Tito Karnavian mengunjungi Sulawesi Utara. Kunjungan Tito kali ini membahas Pilkada serentak dan Covid 19.

Kegiatan ini turut dihadiri Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, forkopimda, Sekprov, bupati/wali kota se Sulut dan ketua KPU dan Bawaslu se Sulut.

Tito sempat memuji pertumbuhan ekonomi Sulut yang masih bertumbuh 4% di tengah hantaman wabah covid-19. Padahal di sejumlah daerah justru minus.

“Apa resepnya masih bertumbuh 4%? Daerah lain malah banyak minus. Kalau ada daerah bisa survive 0% bahkan ke 4% itu satu prestasi membanggakan. Daerah lain boleh bertanya bagaimana resepnya,” papar mantan Kapolri ini di tengah Rapat Kordinasi Kesiapan Pilkada Serentak dan Pengarahan Kepada Gugus Tugas Covid 19 di Kantor Gubernur Sulut, kemarin.

Ia menyadari APBD tertekan karena pandemi Covid 19, Pendapatan Asli Daerah dan transfer daerah juga berkurang. Contohnya Kabupaten Badung APBD Rp6,3 trilun, Rp4,7 triliun sumbernya dari PAD.

“Badung (Bali) hampir 0 PAD, transfer Rp1.6 t pun berkurang. Saya yakin bagaimana tertekan PAD dan dana transfer terlambat,” ungkapnya.

Hal ini justru berbeda dengan Sulut. Ia mengungkapkan tingkat nasional kuartal kedua (Mei – Agustus) diperkirakan lembaga dunia pertumbuhan ekonomi Indonesia jatuh ke angka minus 4%.

Bahkan Singapura diprediksi ekonominya minus 41 persen, dan Amerika minus 19 persen.

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey memaparkan pertumbuhan ekonomi Sulut sebesar 4,2%.

Data terbaru pertumbuhan ekonomi akan diumumkan sekitar Agustus 2020

”Mungkin masih di atas 2,5%,” ujar Olly.

Kata Gubernur Olly, ekonomi Sulut masih ditopang kuat oleh sektor pertanian. Produksinya berjalan baik, dan ditambah harga kopra yang mulai naik.

“Saya sempat jual ke pabrik Rp7.400 per kilogram, meningkat harganya,” ucapnya.

Dia juga menjelaskan panen raya cengkih dalam waktu dekat ini, hanya saja masih ada PPn 10 persen. Dia berharap akan ada aturan baru agar harganya pun lebih baik. (RTG)