Cerita Warga Manado di Maryland Mengenai Disiplin Berbelanja di Supermarket

banner 120x600
Warga Maryland, AS, antri berbelanja di supermarket

Oleh: Ronald Ginting

Exposenews.id, Manado – Di tengah pandemi covid-19, masih saja terlihat keramaian orang datang berbelanja di beberapa supermarket yang ada di Kota Manado. Terkadang pengunjung tak memperhatikan protap pencegahan covid-19.

Hal ini menjadi keprihatinan bagi beberapa warga Manado yang ada di Amerika Serikat. Sebab, kondisi di Amerika sangat berbeda dengan Manado dalam aware akan wabah ini.

Salah satunya apa yang dikatakan Irda Wahyuni Kareem, yang kini tinggal di Maryland, Amerika Serikat. Kata Irda, di Amerika sudah banyak sekali yang terjangkit covid, tapi dari sebelumnya pun kebiasaan yang baik dalam peduli atas bahaya covid ini sudah ditunjukkan warga setempat.

“Contohnya ketika berbelanja di supermarket, tidak langsung semua pengunjung masuk, tapi hanya 20 orang dulu yang masuk, kemudian yang lain antri dan wajib menggunakan masker. Kalau tidak begitu ya tidak bisa masuk supermarket,” ujar Irda kepada Exposenews.id, Sabtu (23/5).

Irda bilang saat yang di dalam sudah selesai berbelanja, langsung dilanjutkan dengan pengunjung yang sudah menunggu di luar. Pengunjung juga tidak dibiarkan berlama-lama berbelanja di dalam supermarket.

“Sekarang ini, pengunjung supermarket pada dasarnya tidak mau berlama-lama di dalam. Pada takut semua karena covid. Makanya saya sendiri sebelum datang sudah lebih dulu membuat catatan apa yang hendak dibeli,” sebut Irda yang sebelum ke Amerika, tinggal di Kecamatan Sario, Manado.

Menurutnya, saat sistem seperti itu diterapkan pertama kali, dikeluhkan konsumen, tapi lama kelamaan malah sudah menjadi budaya. Kata dia, pemilik supermarketnya tegas menerapkan sistem tersebut.

Ditambahkannya juga bahwa untuk pembelian barang elektronik seperti laptop, dan televisi yang ukuran kecil, pembeliannya dilakukan secara daring atau online. Kemudian barangnya diambil di toko itu.

“Saat di toko, konsumennya tinggal tunggu di mobil dan membukakan bagasi mobilnya. Petugas toko tersebut yang akan memasukan belanjaan konsumen itu dan selanjutnya konsumen bisa langsung pulang,” jelasnya lagi.

Menariknya, barang elektronik yang dibeli bisa dikembalikan ke toko bila tidak sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen. Jangka waktunya sampai dengan 30 hari sesudah pembelian.

Sementara itu, ketika dipantau dengan kondisi supermarket di Kota Manado, sudah ada yang menerapkan sistem antrian seperti yang dilakukan di Maryland. Salah satunya ialah Freshmart.

“Kita mengikuti maklumat Wali Kota Manado, dengan mengimplementasikan seperti itu. Tujuannya supaya tidak terjadi kerumunan massa di dalam toko,” ungkap Robert Najoan, Store Manager Freshmart Tikala.

Kata Robert, melihat sikon dalam toko, yang berbeda kepadatan konsumen dan luas areanya, maka jumlah yang dibolehkan masuk berbeda-beda juga. “Contohnya yang cukup di dalam 30 orang, maka yang lain tunggu di luar. Saat sudah lima orang keluar, diganti dengan lima orang yang sudah mengantri,” sebutnya. (RTG)